News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Setelah 'Serangan Diam', Demonstran Gunakan Taktik Baru 'Serangan Sampah' untuk Lawan Junta Myanmar

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran antikudeta junta Myanmar menggunakan taktik baru 'seranga sampah' untuk melawan rezim militer

Negara tetangga Myanmar, China ikut menambahkan suaranya ke paduan suara keprihatinan internasional, menyerukan pengekangan dari semua sisi.

Kemudian Moskow mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan meningkatnya korban sipil, meskipun mengakui pihaknya membangun hubungan dengan otoritas militer.

Foto yang diambil dan diterima dari sumber anonim melalui Facebook pada 29 Maret 2021 ini menunjukkan pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Monywa, wilayah Sagaing. (Handout / FACEBOOK / AFP)

Sejalan dengan Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi sebagai tanggapan atas kudeta dan tindak kekerasan terhadap warga sipil.

Namun demikian, tekanan diplomatik belum dapat membujuk para jenderal untuk memulihkan demokrasi.

Serangan Diam

Diberitakan sebelumnya, demonstran sempat menggunakan taktik 'serangan diam' atau tidak menggelar aksi protes pada Rabu (24/3/2021).

Akibat pemogokan tersebut, pusat Kota Yangon dan Kota Monywa tampak sepi dari aktivitas demonstran maupun warga sipil.

Dikutip dari Channel News Asia, serangan diam dilakukan usai kematian anak perempuan berusia 7 tahun yang tertembak oleh pasukan keamanan, Selasa (23/3/2021)

Bocah bernama Khin Myo Chit itu tertembak saat sedang duduk di pangkuan sang ayah, hingga kemudian pasukan keamanan datang dan mendobrak rumah mereka.

Pasukan kemananan menembak ayah Khin Myo Chit lalu memukul dan membunuh bocah malang ini dengan timah panas.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Berita terkait Myanmar lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini