News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan Sekretaris Pers Gedung Putih Yakin Trump Mencoba Melakukan Kudeta, Siap Beri Kesaksian

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham mendengarkan Presiden AS Donald Trump berbicara kepada media di atas Air Force One saat terbang antara El Paso, Texas dan Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland, 7 Agustus 2019.

Grisham pun mengaku bahwa ia tidak memilih Trump pada pilpres 2020 lalu, meski saat itu ia masih bekerja di Sayap Timur untuk mantan ibu negara Melania Trump.

Stephanie Grisham, yang bekerja sebagai Direktur Komunikasi East Wing, Sekretaris Pers Gedung Putih dan kepala staf untuk Melania Trump selama pemerintahan Trump, menyadari bahwa ia berharap ada kandidat lain presiden dari Partai Republik.

"Anda berbicara tentang bagaimana Anda berharap ada semacam opsi ketiga untuk Anda pilih. Anda tidak mendukung Biden dan kebijakannya, tetapi Anda benar-benar waswas tentang Donald Trump pada saat itu, dan Anda berharap ada seorang Republikan lain yang Anda ingin pilih karena Anda seorang Republikan konservatif," kata Jake Tapper dalam wawancara itu.

Baca juga: Pendukung Donald Trump Merasa Dikhianati saat Presiden Akui Kemenangan Biden & Kecam Insiden Capitol

Baca juga: Ivanka Trump Sebut Perusuh di Capitol AS sebagai Patriot Amerika

"Apakah Anda memilih Donald Trump pada tahun 2020?" tanya Tapper.

"Tidak," jawab Grisham.

Ia menambahkan, dia menulis kandidat yang berbeda namun i menolak menyebutkan nama orang itu.

Grisham menulis buku “I’ll Take Your Questions Now” yang diterbitkan baru-baru ini. Buku ini menceritakan masa ia bekerja untuk Trump dan mantan ibu negara.

Meski posisinya sebagai sekretaris pers Gedung Putih, namun Stephanie Grisham tidak pernah memberikan konperensi pers.

Baca juga: Trump Gerakkan Massa Capitol Lewat Cuitan, Kini Twitternya Diblokir dan Terancam Dibekukan Selamanya

Grisham menggambarkan budaya pelecehan di Gedung Putih. Ia mengatakan Trump sangat kejam ketika dia meneriaki stafnya.

"Butuh waktu sangat lama bagi saya untuk menyadari bahwa itu adalah budaya pelecehan di sana. Anda hanya ingin membuat Donald Trump bahagia. Anda tidak ingin dia meneriaki Anda ... Anda belajar bahwa Anda harus memberinya jawaban yang dia inginkan atau dia akhirnya akan menyingkirkan Anda," kata Grisham.

Grisham menggambarkan kemarahan Trump itu seperti berteriak langsung ke depan muka anak buahnya.

"Mengerikan saat dia meneriakimu. Mengerikan. Saya rasa, dia sangat New York. Dia sangat kejam saat meneriakimu." kata Grisham. (Tribunnews.com/CNN/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini