Karas mengatakan dia mulai memberikan ivermectin di penjara sejak November 2020.
Keempat narapidana diresepkan ivermectin setelah dinyatakan positif Covid-19 pada Agustus, kata gugatan itu.
Dalam sebuah surat yang dikirim oleh pengacaranya September lalu, Karas mengatakan kepada pemeriksa dewan medis negara bagian bahwa 254 narapidana di penjara telah dirawat dengan obat tersebut.
Dewan medis juga menyelidiki keluhan terhadap Karas atas penggunaan ivermectin di penjara.
FDA Sebut Ivermectin untuk Kuda atau Sapi
Diberitakan Tribunnews.com Agustus 2021 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA mengeluarkan peringatan keras mengenai penggunaan ivermectin untuk mengobati Covid-19.
"Kalian bukan kuda, bukan sapi. Serius, kalian semua. Hentikan," tulis FDA lewat Twitter, Sabtu (21/8/2021)
Seperti yang dilansir The Straits Times, FDA mengeluarkan reaksi keras tersebut setelah mendengar apa yang terjadi di Mississippi, negara bagian AS dengan dampak pandemi terburuk di negara itu.
Di negara bagian tersebut, muncul laporan peningkatan penggunaan ivermectin untuk mengobati atau mencegah Covid-19.
Obat ini sering digunakan untuk melawan parasit pada ternak.
Baca juga: Ini 3 Jenis Obat Covid-19 yang Mulai Diuji WHO, Tidak Ada Ivermectin
Sebelumnya, National Institutes of Health mengatakan sebagian besar penelitian tentang penggunaan ivermectin terhadap Covid-19 memiliki "keterbatasan yang signifikan".
Mereka mengatakan tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan ivermectin atau pun menentang penggunaan obat itu dalam pandemi.
Melalui situs resminya, FDA mengatakan bahwa ivermectin "bukan anti-virus".