"Mengenai urusan militer, bahkan setelah runtuhnya Uni Soviet dan kehilangan sebagian besar kemampuannya, Rusia saat ini tetap menjadi salah satu negara nuklir paling kuat," ujar Putin dalam pidatonya, Kamis (24/2/2022).
Selain itu, sambung Putin, Rusia juga memiliki keunggulan tertentu dalam beberapa senjata mutakhir.
"Dalam konteks ini, tidak ada keraguan bagi siapa pun bahwa calon agresor akan menghadapi kekalahan dan konsekuensi yang tidak menyenangkan jika menyerang negara kita secara langsung," imbuh Putin.
Dengan mengucapkan kata "nuklir" Putin memainkan kemungkinan bahwa pertempuran saat ini di Ukraina mungkin mengarah ke konfrontasi nuklir antara Rusia dan AS, sebagaimana dilansir Associated Press.
Di sisi lain, Perancis turut menanggapi pidato Putin soal kekuatan nuklir yang dimiliki Rusia.
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, Putin perlu memahami bahwa NATO juga merupakan aliansi nuklir.
Tetapi, dia mengesampingkan intervensi militer pimpinan NATO untuk mempertahankan Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters.
"Ya, saya pikir Vladimir Putin juga harus memahami bahwa aliansi Atlantik (NATO) adalah aliansi nuklir. Itu saja yang akan saya katakan tentang ini," kata Le Drian pada Kamis di televisi Prancis TF1.