News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Cerita Warga Ukraina Gagal Mengungsi Gara-gara Dengar Tembakan Tentara Rusia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota unit pertahanan sipil Ukraina melewati senapan serbu baru ke sisi berlawanan dari jembatan yang diledakkan di front utara Kyiv pada 1 Maret 2022. - Foto satelit menunjukkan pada 1 Maret 2022, konvoi Rusia membentang puluhan kilometer dan maju perlahan menuju ibukota Ukraina : menurut staf umum Ukraina, Moskow mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kiev dan kota-kota besar lainnya sementara tindakan pembalasan internasional terhadap Rusia terus menumpuk. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP)

“Apartemen kami penuh orang sekarang karena orang-orang menghindari tembakan di pusat kota. Beberapa orang datang dari distrik sekitar dan menurut mereka, keadaan di sana sangat kacau, ada mayat-mayat bergelimpangan di jalanan,” terangnya.

Warga Ukraina yang anggota keluarganya terjebak di dalam kota Mariupol, mencemaskan keselamatan orang-orang terkasih mereka yang dikhawatirkan tak mendapat informasi terkini tentang apa yang terjadi.

“Saya berbicara dengan paman saya Dmitri selama kurang dari satu menit, lalu sambungan telepon terputus,” ujar Juliana Ivliova, 26 tahun.

“Mereka tak tahu soal evakuasi atau koridor hijau itu. Orang-orang yang tahu dan berupaya keluar, diminta putar balik untuk kembali ke rumah mereka,” katanya.

“Kota ini ditembaki. Hati saya hancur, rasanya seperti robot, mati rasa sepenuhnya. Saat saya mendengar suara paman saya di telepon, rasanya ingin menangis,” ujarnya.

Kate Romanova, seorang perancang 27 tahun dari Mariupol, menyebut kedua orang tuanya terjebak di dalam kota. Komunikasinya dengan mereka juga terputus.

“Kami bicara dengan mereka jam 8 pagi dan mereka tak tahu soal evakuasi. Mereka tinggal di pusat kota dan mereka bilang, penembakan berlangsung nonstop. Mereka bersembunyi di dalam gedung tempat mereka tinggal.”

“Katanya ada pengeras suara di kota yang menyebarkan informasi soal evakuasi. Tapi, orang-orang di sana tak yakin mereka bisa mempercayai itu. Mereka pikir itu bisa saja informasi palsu Rusia,” urainya.

Diana Berg yang berhasil keluar dari Mariupol bersama suaminya di tengah hujan tembakan pada Jumat (4/3/2022) mengatakan, mereka terpaksa meninggalkan ibunya lantaran ia menolak untuk mengungsi.

“Kami menghabiskan tiga hari di bawah hujan tembakan brutal nonstop. Lalu kami putuskan, ini artinya kami harus memilih bunuh diri di dalam kota atau di jalanan. Kami pilih jalanan,” terang Diana.

“Tapi sekarang kami merasa sangat bersalah. Kami seharusnya membawa ibu bersama kami. Semua orang ini terjebak. Bagaimana mereka bisa dapat informasi? Mereka benar-benar terputus dengan dunia luar,” katanya hampir menangis.

Wakil wali kota Mariupol Serhiy Orlov mengonfirmasi pada BBC bahwa gencatan senjata telah gagal di tengah bombardir peluru Rusia.

“Rusia terus mengebom kami dan menghujani kami dengan artileri. Ini gila!” ujar Orlov.

“Tak ada gencatan senjata di Mariupol dan tak ada gencatan senjata di sepanjang rute. Warga sipil kami siap untuk dievakuasi, tapi mereka tak bisa keluar di bawah hujan tembakan.”

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini