Menanggapi operasi khusus Rusia, negara-negara barat telah meluncurkan kampanye sanksi komprehensif terhadap Moskow.
Pekan lalu, Presiden Ukraina mengatakan dia telah menurunkan tensi gagasan keanggotaan Kiev di blok barat.
Ia mengatakan tidak ingin menjadi pemimpin negara yang memohon sembari berlutut. Januari 2022, NATO menunjukkan keanggotaan Ukraina dan Georgia di blok itu hanya masalah waktu.
Kiev telah mendengar secara keras dan jelas mereka tidak bisa bergabung ke NATO, dan ini adalah kenyataan yang harus dihadapi Ukraina.
"Jelas Ukraina bukan anggota NATO. Kami memahami ini. Kami adalah orang-orang yang berakal,” kata Zelensky.
“Selama bertahun-tahun kami diberitahu tentang 'pintu terbuka', tetapi sekarang juga mendengar kami tidak dapat masuk,” katanya di hadapan para utusan koalisi NATO yang dipimpin Inggris.
Presiden Ukraina menambahkan Ukraina tidak menyerukan agar Pasal Lima Perjanjian NATO tentang pertahanan bersama diaktifkan.
NATO membuka pintu bagi "aspirasi keanggotaan Euro-Atlantik" Ukraina dan Georgia pada 2008 di pertemuan puncak aliansi di Bukares, Bulgaria.
Moskow telah menghabiskan bertahun-tahun mengungkapkan keprihatinan tentang implikasi keanggotaan NATO Ukraina bagi keamanan Rusia dan wilayah regional.
Rusia menyebut tawaran NATO ke Ukraina sebagai 'garis merah' yang tidak akan diizinkan untuk dilintasi setelah beberapa gelombang ekspansi ke arah timur oleh blok tersebut.
NATO mulai bergerak ke timur Eropa setelah berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa.
Pada 1990 dan 1991, pejabat AS dan NATO berulang kali berjanji kepada Moskow aliansi tersebut tidak akan berkembang "satu inci ke timur" di luar perbatasan Jerman yang bersatu kembali.
Presiden AS Bill Clinton melanggar komitmen ini pada 1994. Ia mengatakan perluasan NATO akan menjadi pertanyaan kapan, bukan jika.
Dalam beberapa dekade sejak itu, setiap mantan anggota Pakta Warsawa, ditambah tiga republik bekas Soviet dan empat republik bekas Yugoslavia dimasukkan ke dalam aliansi barat.(Tribunnews.com/RT/Sputniknews/Aljazeera/xna)