News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sindir Media Barat, Menlu Rusia Sebut AS dan Sekutunya Mengobarkan Perang Informasi

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita dievakuasi dari gedung apartemen yang terbakar di Kyiv pada 15 Maret 2022. - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menilai Barat sedang mengobarkan perang informasi melawan negaranya.

Presiden Ukraina Menuntut Pembicaraan Damai

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Sabtu (19/3/2022) menyerukan pembicaraan damai komprehensif dengan Moskow untuk menghentikan perang.

Ia memperingatkan bahwa Rusia membutuhkan waktu lama untuk pulih dari kerugian dari konflik saat ini.

Sejak melancarkan serangan pada 24 Februari, pasukan Rusia terus menghadapi perlawanan keras dari Ukraina.

Militer Rusia mengepung kota-kota dan membombardirnya.

Sirene serangan udara terdengar Sabtu pagi di wilayah Kyiv, Chernihiv, dan Zhytomyr, tetapi belum ada laporan tentang serangan baru.

"Saya ingin semua orang mendengar saya sekarang, terutama di Moskow. Waktunya telah tiba untuk pertemuan, sekarang saatnya untuk berbicara," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.

"Waktunya telah tiba untuk memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina. Jika tidak, kerugian Rusia akan sedemikian rupa sehingga Anda perlu beberapa generasi untuk pulih," tambahnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di depan bangsa setelah pertemuan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional setelah Rusia mengakui dua wilayah separatis timur dan kemudian memerintahkan pasukan untuk mendukung klaim kemerdekaan mereka, di Kiev. Ukraina. (21 Februari 2022) (AFP/Ukraine Presidency/Handout) (AFP/HANDOUT)

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-24, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Zelensky Peringatkan Dampak Jika Invasi Rusia Tak Kunjung Sepakati Damai

Pada 2 Maret lalu, Rusia mengakui setidaknya 500 tentaranya tewas dalam pertempuran.

Ukraina mengatakan jumlahnya sekarang mencapai ribuan.

Kyiv dan Moskow melaporkan beberapa kemajuan dalam pembicaraan minggu ini, menuju formula politik yang akan menjamin perlindungan keamanan Ukraina di luar aliansi NATO.

Namun pihak Ukraina menuntut agar Rusia segera melakukan gencatan senjata dan menarik pasukannya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin sendiri telah bersumpah untuk melanjutkan invasi sampai berhasil.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini