Dia dinyatakan meninggal oleh petugas medis yang datang di tempat kejadian tak lama setelah itu.
Polisi Israel mengatakan kedua petugas itu terluka ringan dalam dugaan penusukan.
Sebuah video yang beredar online menunjukkan pemuda tergeletak di tanah setelah ditembak, sebelum seorang petugas Israel menginjaknya.
Keaslian video tidak dapat diverifikasi secara independen.
Baca juga: Saat Rusia Invasi Ukraina, Israel Juga Tak Kalah Brutalnya Menyerang Warga Palestina
Baca juga: UPDATE Konflik Rusia-Ukraina: Israel Usul Solusi Diplomatik, 874 Ribu Orang Mengungsi, Sikap China
Pasukan Israel menutup semua pintu masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa setelah insiden itu.
Pemuda tersebut diketahui sebagai penduduk lingkungan al-Tur (Gunung Zaitun) di Yerusalem Timur.
Pasukan Israel menyerbu al-Tur beberapa jam setelah pembunuhan dan menangkap saudara laki-laki dan ibunya, menurut Wafa.
Israel menduduki dan mencaplok bagian timur Yerusalem pada 1967, bertentangan dengan hukum internasional.
Sebagian besar negara menganggap Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan tidak mengakui kedaulatan Israel atau pemukiman ilegal di sana.
Otoritas Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina masa depan di wilayah pendudukan 1967, termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Pada 1 Maret, Al Jazeera melaporkan, tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina dalam dua insiden terpisah di Tepi Barat yang diduduki.
Pada hari yang sama, pasukan Israel dengan keras menekan perayaan Palestina untuk hari raya Isra dan Mi'raj di Gerbang Damaskus ke Kota Tua.
Setidaknya 30 warga Palestina, termasuk beberapa anak-anak, terluka dengan granat kejut dan peluru baja berlapis karet dan serangan fisik, sementara 20 lainnya ditangkap.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)