News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dianggap Jadi Ancaman, Jerman dan Prancis akan Mengusir Puluhan Diplomat Asal Rusia

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Ukraina berpatroli dengan kendaraan lapis baja di sebuah jalan di Bucha, barat laut Kyiv, pada 2 April 2022, di mana walikota mengatakan 280 orang telah dikuburkan di kuburan massal dan kota itu dipenuhi dengan mayat. - Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas seluruh wilayah Kyiv setelah invasi pasukan Rusia mundur dari beberapa kota penting dekat ibukota Ukraina, kata wakil menteri pertahanan hari ini. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP)

Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis mengatakan dalam sebuah pernyataan, kejahatan Rusia terhadap Ukraina tidak dapat dilupakan.

"Lituania berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina dan rakyat Ukraina, yang menjadi korban agresi Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Ukraina tidak akan dilupakan,” ujar Gabrielius Landsbergis.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan bukti pembunuhan warga sipil Bucha menunjukkan perlunya sanksi yang lebih keras untuk Rusia.

“Setengah langkah tidak cukup lagi. Saya menuntut sanksi paling berat minggu ini, ini adalah pembelaan para korban pemerkosaan dan pembunuhan. Jika Anda ragu tentang sanksi, pergi ke Bucha dulu,” katanya, saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss.

Presiden AS, Joe Biden pada Senin (4/4/2022) kemarin menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai penjahat perang dan menyerukan pengadilan kejahatan perang.

Baca juga: Bank Dunia Sebut Pertumbuhan Ekonomi di Asia akan Turun, Imbas Konflik Rusia-Ukraina

“Putin brutal. Dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan, dan semua orang melihatnya,” kata Biden kepada wartawan.

AS dan negara-negara Barat telah berusaha menjatuhkan sanksi besar-besaran kepada Rusia. Namun, kekhawatiran muncul jika sanksi ini malah menimbulkan dampak yang membahayakan ekonomi global. Eropa sendiri mendapat sekitar 40 persen gas dan 25 persen minyaknya dari Rusia.

Menurut pihak berwenang Ukraina, invasi Rusia sejak 24 Februari lalu telah menewaskan ribuan orang dan memaksa sekitar 4 juta warga Ukraina untuk meninggalkan negara mereka.

Sedangkan Rusia mengatakan, serangan mereka terhadap Ukraina ditunjukan untuk menghilangkan ancaman keamanan dan menuntut Ukraina agar membatalkan tawaran bergabung dengan NATO.

Dianggap Mata mata

Mengutip Al Jazeera, Belanda mengatakan akan mengusir 17 orang Rusia yang digambarkan sebagai perwira intelijen yang menyamar sebagai diplomat.

Sementara Belgia mengatakan pihaknya mengusir 21 diplomat dari kedutaan Rusia.

Irlandia mengatakan kepada empat pejabat senior Rusia untuk meninggalkan negara itu karena kegiatan yang dianggap tidak "sesuai dengan standar perilaku diplomatik internasional".

Tak hanya itu, Republik Ceko juga memberi waktu 72 jam kepada satu diplomat Rusia untuk meninggalkan negara itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini