Pada Jumat lalu, Boris Johnson mengakui ada "kemungkinan realistis" Rusia mencapai kemenangan militer di Ukraina.
Karena itu ia bersikeras pengiriman senjata ke Kiev harus ditingkatkan. Moskow telah berulang kali mengutuk pasokan senjata ke Kiev yang dikirim negara-negara NATO.
Moskow menuduh NATOmengacaukan situasi di lapangan dan menghambat prospek perdamaian.
Ia juga menegaskan konvoi barat akan menjadi target yang sah bagi pasukan Rusia begitu mereka menyeberang ke wilayah Ukraina.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk 2014.
Moskow akhirnya mengakui Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)