News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hasil Hitung Cepat Pilpres Perancis: Emmanuel Macron Kalahkan Pesaingnya

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombinasi foto yang dibuat pada 10 April 2022 ini menunjukkan kandidat presiden partai sayap kanan Prancis Rassemblement National (RN) Marine Le Pen berpose selama sesi foto di Paris pada 20 Oktober 2021 dan Presiden Prancis dan kandidat partai La Republique en Marche (LREM) Emmanuel Macron berpose untuk sesi foto pada 7 Maret 2017 di markas kampanyenya di Paris.

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Emmanuel Macron sepertinya kembali memenangkan pemilihan umum sebagai Presiden Prancis yang berlangsung Minggu (24/4/2022) waktu setempat.

Macron yang merupakan petahana dalam Pilpres tersebut mengalahkan saingannya Marine Le Pen.

Dari sejumlah jajak pendapat dan proyeksi, Macron yang berasal dari Partai La République En Marche, unggul 58% suara di putaran kedua pemilu.

Sementara Le Pen, dari partai sayap kanan National Rally, hanya 42%.

Pendukung Macron bersorak gembira saat hasil polling menunjukkan Macron meraup 58,5 persen suara melalui layar raksasa di taman Champ de Mars dekat Menara Eiffel.

Baca juga: Presiden Macron: Prancis Tidak Butuh Gas Rusia, Kami Dukung Embargo Energi

Para pemimpin di Berlin, Brussel, London dan sekitarnya menyambut baik kemenangan Macron atas Le Pen, sebagaimana dilansir Reuters.

Dalam pidato kemenangannya yang dikutip Kompas.com, Macron mengaku bahwa banyak yang memilihnya karena hanya ingin agar Le Pen tidak menang.

“Banyak orang di negara ini memilih saya bukan karena mereka mendukung ide-ide saya, tetapi untuk menghindari ide-ide sayap kanan,” kata Macron.

Dia berterima kasih kepada mereka yang memilihnya dan dia memiliki utang budi kepada mereka di tahun-tahun mendatang.

“Tidak seorang pun di Perancis akan ditinggalkan di pinggir jalan,” tutur Macron dalam pesan yang telah disebarkan oleh para menteri senior.

Dua tahun gangguan akibat pandemi dan lonjakan harga energi yang diperburuk oleh perang Ukraina melambungkan masalah perekonomian menjelang pilpres.

Meningkatnya biaya hidup juga menjadi beban yang meningkat bagi orang-orang termiskin di “Negeri Anggur”.

Le Pen, yang sempat menempel ketat Macron dalam jajak pendapat, dengan cepat mengakui kekalahannya.

Tetapi, dia bersumpah untuk terus berjuang melalui pemilihan parlemen pada Juni tahun ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini