TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemantau perang mengatakan serangan udara Israel di dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus menewaskan sembilan militan, Rabu (27/4/2022).
Korban tewas di antaranya lima tentara Suriah.
Pemantau perang menyebut serangan ini paling mematikan sejak awal 2022.
Dilansir Al Jazeera, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan gudang amunisi dan beberapa posisi terkait dengan kehadiran militer Iran di Suriah termasuk di antara target .
Media pemerintah di Suriah mengkonfirmasi empat dari sembilan korban yang dilaporkan dalam serangan udara tersebut.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara saat Fajar ke Suriah, 9 Orang Tewas dan 3 Orang Terluka
Baca juga: Pesawat Rusia, Termasuk Maskapai Sipilnya yang Menuju Suriah Dilarang Melintasi Wilayah Udara Turki
Tidak ada komentar dari Israel.
"Musuh Israel melakukan serangan udara saat fajar. Menargetkan beberapa posisi di sekitar Damaskus," kata seorang sumber militer seperti dikutip oleh kantor berita negara SANA.
"Penyelidikan menunjukkan bahwa empat tentara tewas, tiga lainnya terluka dan kerusakan material dicatat," imbuh laporan tersebut.
Serangan sebelumnya
Menurut SANA, serangan terakhir menyusul serangan lain di dekat Damaskus pada 14 April, tanpa korban.
Observatorium yang berbasis di Inggris, yang bergantung pada jaringan sumber yang luas di setiap wilayah Suriah, mengatakan delapan orang juga terluka dalam serangan itu.
"Selain lima tentara Suriah, empat lainnya yang tewas adalah anggota milisi yang didukung Iran," kata kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.
Rahman menambahkan bahwa dia tidak dapat memverifikasi kewarganegaraan mereka.
Dia mengatakan setidaknya lima situs terpisah menjadi sasaran serangan terbaru Israel.
Baca juga: Turki Tutup Wilayah Udara bagi Pesawat Rusia yang Terbang ke Suriah