News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Cerita Warga Sumatera Utara Terjebak di Ukraina, Sembunyi dari Pasukan Vladimir Putin di Bunker

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak enam warga Kota Binjai dan tiga warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang bekerja di Ukraina terjebak di dalam banker.

Dalam video yang mereka bagikan, mereka meminta pertolongan agar bisa dievakuasi dan kembali ke Indonesia.

“Kita Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Kota Chernihiv Ukraina bagian utara berjumlah 9 orang warga Binjai dan Langkat berharap untuk dievakuasi segera karena kondisi di sini semakin berbahaya,” ucapnya dalam video yang beredar.

Para pekerja ini diketahui bertahan di pabrik plastik milik warga Yordania di Chernihiv, Ukraina.

Satu dari WNI yang masih bertahan adalah anak dari Rutami.

Sebanyak enam warga Kota Binjai dan tiga warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang bekerja di Ukraina terjebak di dalam banker. (Tangkap layar Youtube Tribun Medan)

Rutami membawa foto anaknya saat telekonferensi dengan pihak Duta Besar Indonesia untuk Ukraina di Binjai Command Center (BCC) Balai Kota Binjai pada Senin (7/3/2022) siang.

Ia mengaku sedih, karena mengetahui kondisi sang anak tidak akan dan dalam gempuran ledakan bom Rusia.

"Ini kan kami lagi ada video call. Tiba-tiba dia teriak lari, lari, ada bom meledak. Kami dengar semua. Makanya kami sedih," katanya sambil menangis sesenggukan dan mengusap air matanya dengan kain kerudungnya.

Rutami menuturkan bahwa sang anak sudah bekerja di Ukraina sejak tahun 2019.

Selama perang terjadi, dia intens berkomunikasi dengan anaknya melalui WhatsApp call.

Sang anak, Raga Prayuda diketahui kerap membagikan kondisi Ukraina di tengah gempuran militer Rusia.

Rutami sambil membawa foto anaknya, M. Raga Prayuda (22) menangis karena anaknya menderita di Ukraina. Anaknya bersama dengan 8 WNI lainnya yang merupakan warga Kota Binjai dan Langkat masih belum bisa dievakuasi karena perang Rusia - Ukraina. (KOMPAS.COM/DEWANTORO  )

Raga mengaku pada Rutami ia selalu mengunggah kondisi Ukraina di laman Facebooknya, agar bisa menjadi bukti penderitannya selama di sana.

"Saya bilang, jangan di-Facebook-kan, nanti kau diejek, dia bilang, enggak apa-apa Mak. Biar orang tahu penderitaan kami di sini. Itu hancur perasaan kami. Berarti anak saya di sana menderita, dia anak baik Pak. Saya enggak punya harta selain dia," katanya.

Sumber: TribunSolo dan Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini