News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Rencana Ukraina Gabung UE | China Dukung Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya prediksi Rusia akan menggunakan senjata yang dapat membuat kehacuran besar di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Invasi Rusia masih terus terjadi dan telah memasuki hari ke-109.

Para pejabat memprediksi Rusia akan menggunakan senjata yang dapat membuat kehacuran besar di Ukraina.

Sementara itu, kini Ukraina berharap dapat menjadi bagian dari Uni Eropa.

Mengenai posisi China, negara ini berharap pembicaraan damai kedua negara yang bertikai akan segera terwujud, menambahkan bahwa penjatuhan sanksi tidak akan menyelesaikan masalah.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Rusia Diprediksi Bakal Gunakan Senjata Lebih Mematikan dalam Perang di Ukraina

Pejabat Ukraina dan Inggris memperingatkan pada Sabtu (11/6/2022), pasukan Rusia mengandalkan senjata yang bisa menyebabkan kerugian korban secara massal dalam perang.

Peringatan tersebut terjadi saat Rusia kini mencoba membuat kemajuan dalam merebut Ukraina timur.

Pertempuran sengit di antara Rusia dan Ukraina pun terjadi yang membuat kedua belah pihak kehabisan amunisinya.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pembom Rusia diperkirakan akan meluncurkan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat di Ukraina.

Terutama Rudal Kh-22 yang dirancang untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir.

Sebuah gambar yang diambil pada 24 Mei 2022, menunjukkan gedung pemerintah daerah yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia pada Maret 2022, di kota Mykolaiv, Ukraina selatan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Genya SAVILOV / AFP)

"Ketika digunakan dalam serangan darat dengan hulu ledak konvensional, mereka 'sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa,' kata kementerian itu, dikutip APNews, Minggu (12/6/2022).

Seperti diketahui, kedua belah pihak telah mengeluarkan sejumlah besar persenjataan dalam perang gesekan untuk memperebutkan wilayah timur tambang batu bara dan pabrik yang dikenal sebagai Donbas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini