Saat itu Duterte dan Xi sepakat tentang perlunya "keterlibatan positif" atas jalur air yang disengketakan.
Tanggal 30 Juni mendatang, Presiden Duterte akan menyerahkan tampuk pemerintahan kepada presiden terpilih Ferdinand Marcos Jr.
Baca juga: Viral Video Seorang Wanita di China Dianiaya Pria yang Melecehkannya, Dipukul dan Kepala Diinjak
Baca juga: Pyongyang Tembakkan 8 Rudal Balistik Jarak Pendek saat Korsel-AS Selesai Latihan di Laut Filipina
Marcos, putra dari mantan pemimpin diktator Filipina ini, berjanji akan menegaskan hak teritorial maritimnya.
Tak satu pun dari pernyataan dikeluarkan oleh kantor luar negeri Filipina pekan lalu, terkait kapan dua protes terbaru diajukan dan apakah kapal China tetap berada di perairan Filipina.
Pada Maret dan April, keluhan Filipina tentang ratusan kapal dan kapal China yang berkumpul di dekat Whitsun Reef menjadi fokus ketegangan bilateral atas laut yang diperebutkan.
Protes terbaru terjadi sekitar 10 hari setelah departemen tersebut memanggil seorang diplomat senior China untuk memprotes dugaan pelecehan Penjaga Pantai China terhadap kapal penelitian gabungan Filipina-Taiwan di Laut China Selatan pada bulan April.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)