News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laut China Selatan

Presiden Rodrigo Duterte: Filipina Tidak Mampu Perang Melawan China

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara selama pidato kenegaraan tahunan di Dewan Perwakilan Rakyat di Manila pada 26 Juli 2021.

Saat itu Duterte dan Xi sepakat tentang perlunya "keterlibatan positif" atas jalur air yang disengketakan.

Tanggal 30 Juni mendatang, Presiden Duterte akan menyerahkan tampuk pemerintahan kepada presiden terpilih Ferdinand Marcos Jr.

Landasan terbang buatan China terlihat di samping struktur dan bangunan di pulau buatan di Mischief Reef di gugusan pulau Spratlys di Laut China Selatan terlihat pada Minggu, 20 Maret 2022. (Sumber: AP Photo/Aaron Favila)

Baca juga: Viral Video Seorang Wanita di China Dianiaya Pria yang Melecehkannya, Dipukul dan Kepala Diinjak

Baca juga: Pyongyang Tembakkan 8 Rudal Balistik Jarak Pendek saat Korsel-AS Selesai Latihan di Laut Filipina

Marcos, putra dari mantan pemimpin diktator Filipina ini, berjanji akan menegaskan hak teritorial maritimnya.

Tak satu pun dari pernyataan dikeluarkan oleh kantor luar negeri Filipina pekan lalu, terkait kapan dua protes terbaru diajukan dan apakah kapal China tetap berada di perairan Filipina.

Pada Maret dan April, keluhan Filipina tentang ratusan kapal dan kapal China yang berkumpul di dekat Whitsun Reef menjadi fokus ketegangan bilateral atas laut yang diperebutkan.

Protes terbaru terjadi sekitar 10 hari setelah departemen tersebut memanggil seorang diplomat senior China untuk memprotes dugaan pelecehan Penjaga Pantai China terhadap kapal penelitian gabungan Filipina-Taiwan di Laut China Selatan pada bulan April.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini