News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

The Fed Naikkan Suku Bunga

Kerek Suku Bunga Acuan, The Fed Bikin Orang Banyak Pilih Menabung Dibanding Belanja Barang?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dengan mengutak-atik suku bunga acuan, The Fed memang tengah mencoba mempengaruhi permintaan dalam perekonomian.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Inflasi yang tinggi telah mengurangi daya beli pembeli, karena kenaikan harga turut 'memakan' kenaikan upah terkait pandemi virus corona (Covid-19).

Namun konsumen, khususnya di Amerika Serikat (AS) tampaknya belum secara signifikan mengurangi pengeluarannya.

Ini mengindikasikan bahwa mungkin perlu waktu lebih lama bagi tindakan Bank Sentral AS (The Fed) untuk diterjemahkan ke dalam perlambatan permintaan konsumen.

Dikutip dari laman Los Angeles Times, Jumat (17/6/2022), dengan mengutak-atik suku bunga acuan, The Fed memang tengah mencoba mempengaruhi permintaan dalam perekonomian.

Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, Bank Indonesia Diprediksi Bakal Normalisasi Suku Bunga Acuannya

Namun mengerek suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan naiknya biaya pinjaman, sehingga menyebabkan konsumen dan sektor bisnis 'tidak berani' mengambil pinjaman dalam jumlah besar.

Konsumen pun diprediksi akan berhenti membeli barang, karena khawatir akan kehilangan pekerjaan.

Sedangkan biaya tambahan seperti makan di luar atau layanan streaming pun turut dipangkas.

Di sektor bisnis, penjualan furnitur rumah juga akan semakin lambat karena calon pembeli ditawarkan harga di luar pasar.

Baca juga: POPULER Internasional: Bank Sentral AS The Fed Naikkan Suku Bunga | Dukungan Xi Jinping untuk Putin

Kepala Analis Keuangan di perusahaan jasa keuangan konsumen Bankrate.com, Greg McBride pun menilai kondisi ini akan mendorong orang untuk lebih memilih menabung dibandingkan menghabiskan uang untuk sekadar mengkonsumsi barang.

Ia pun menyarankan untuk mencari bank komunitas yang lebih kecil, serikat kredit dan bank online demi mendapatkan pengembalian terbaik pada rekening tabungan dan sertifikat deposito.

Hal yang sama disampaikan Analis dari University of California Los Angeles (UCLA), Feler yang memprediksi akan ada lebih banyak orang yang memilih untuk menyimpan uangnya.

"Ini mendorong lebih banyak orang untuk menabung, ini yang bisa anda coba untuk tidak keluar dan mengkonsumsi barang sebanyak yang telah konsumsi sebelumnya," kata Feler.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini