Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Pengusaha dan investor asal Amerika Serikat (AS) Mark Cuban menghadapi gugatan karena mempromosikan broker aset digital Voyager Digital.
Para penggugat mengklaim Voyager merupakan perusahaan yang menjalankan skema Ponzi besar-besaran dan menyebut Cuban telah menipu jutaan orang Amerika untuk berinvestasi.
Melansir dari Bitcoin Ethereum, gugatan perwakilan kelompok (class action) telah diajukan ke pengadilan di distrik Florida terhadap pemilik tim NBA Dallas Mavericks Mark Cuban dan CEO Voyager Digital Steven Ehrlich.
Terdapat 12 penggugat utama dalam kasus ini. Mereka menuduh Cuban dan Ehrlich telah menggunakan pengalaman mereka sebagai investor untuk menipu jutaan orang Amerika agar berinvestasi ke platform Voyager Digital.
“Mereka (Cuban dan Ehrlich) berusaha keras menggunakan pengalaman mereka sebagai investor untuk menipu jutaan orang Amerika agar berinvestasi dalam banyak kasus, ke dalam Platform Voyager yang Menipu dan membeli Akun Program Perolehan Voyager ('EPA'), yang merupakan sekuritas yang tidak terdaftar,” ungkap para penggugat.
Baca juga: Iran Bayar Pesanan Impor Pertamanya Pakai Kripto
Dalam gugatan tersebut, para menggugat menjelaskan tindakan Cuban dan Ehrlich membuat setidaknya 3,5 juta orang Amerika kehilangan lebih dari 5 miliar dolar AS dalam aset cryptocurrency.
"Akibatnya, lebih dari 3,5 juta orang Amerika sekarang kehilangan lebih dari 5 miliar dolar dalam aset cryptocurrency. Tindakan ini berusaha untuk menahan Ehrlich, Kuba, dan Dallas Mavericks-nya bertanggung jawab untuk membayar mereka kembali," ujar para penggugat.
Baca juga: Tips Berinvestasi Kripto di Fase Bear Market yang Perlu Diketahui Investor
Gugatan tersebut mencatat, saat menghadiri konferensi pers Dallas Mavericks, Mark Cuban mengatakan dia sangat mendukung dan menggembar-gemborkan kemitraan antara perusahaannya dengan Voyager Digital.
Para penggugat juga mengatakan, pernyataan Ehrlich dan Cuban yang disiarkan di seluruh AS melalui internet telah menyebabkan mereka harus bertanggung jawab kepada penggugat karena meminta pembelian EPA yang tidak terdaftar.
Gugatan itu juga merinci bahwa Cuban terus menyebut platform Voyager Digital sebagai tempat berinvestasi yang bebas risiko. Para penggugat juga mengatakan, miliarder yang memiliki kekayaan sebesar 4,7 miliar dolar AS pada tahun 2022 menurut majalah Forbes ini terus memuji platform Voyager Digital dan mengatakan telah menginvestasikan uangnya ke dalam platform tersebut.
"Dengan kata lain, Platform Voyager yang Menipu adalah skema Ponzi besar, dan mengandalkan dukungan vokal Kuba dan Dallas Maverick dan investasi moneter Cuban untuk terus mempertahankan dirinya sendiri sampai ledakannya dan kebangkrutan Voyager berikutnya," kata para penggugat.
Baca juga: Pasar Kripto Menghijau di Tengah Ketegangan AS-China yang Meningkat
Voyager Digital mengajukan kebangkrutan pada bulan lalu dengan alasan volatilitas dan penurunan pasar kripto selama beberapa bulan terakhir. Perusahaan ini juga menyebut kegagalan Three Arrows Capital (3AC) dalam membayar pinjaman sebesar 670 juta dolar AS kepada perusahaan ini, sangat berdampak pada Voyager Digital.
Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dan Dewan Federal Reserve AS baru-baru ini memerintahkan Voyager untuk berhenti membuat pernyataan palsu dan menyesatkan mengenai status asuransi simpanan perusahaan di FDIC.