News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-190: Serangan Ukraina di Kherson Belum Berhenti

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022. - Simak sederet peristiwa pada hari ke-190 invasi Rusia di Ukraina, Kamis (1/9/2022).

Itu dilakukan untuk mengisolasi pasukan Rusia yang terletak di tepi kanan Dnieper, Arestovych menambahkan.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan jembatan Kakhovsky dan Daryiv digunakan oleh Rusia untuk mengangkut peralatan dan amunisi ke wilayah tersebut.

Dikatakan, jembatan itu telah "dinonaktifkan" dalam pembaruan yang diposting ke Telegram pada Kamis pagi.

Ketidakpastian kunjungan inspektur ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia

Kondisi PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh. (The Verge)

Ketidakpastian tergantung pada rencana kunjungan inspektur ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia .

Sebuah tim dari pengawas nuklir PBB tiba di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina pada hari Rabu (31/8/2022).

“Jika kita mampu membangun kehadiran permanen, atau kehadiran lanjutan, maka itu akan diperpanjang."

"Tetapi segmen pertama ini akan memakan waktu beberapa hari,” kata kepala organisasi, Rafael Grossi.

Pada hari Rabu, otoritas pendudukan Rusia mengatakan tim akan diberikan akses untuk satu hari.

Rusia kekurangan personel

Militer Rusia menderita kekurangan personel yang parah di medan perang.

Rusia tengah berusaha merekrut anggota layanan kontrak dan bahkan mungkin menarik penjahat yang dihukum, kata seorang pejabat AS pada hari Rabu, mengutip intelijen AS.

Pejabat itu mengatakan, diyakini kementerian pertahanan Rusia sedang berusaha merekrut anggota layanan kontrak untuk menebus kekurangan personel.

"Termasuk dengan memaksa tentara yang terluka untuk masuk kembali ke pertempuran, memperoleh personel dari perusahaan keamanan swasta, dan membayar bonus untuk wajib militer," kata pejabat AS itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini