Namun, seorang pejabat irigasi mengatakan kepada The Washington Post bahwa tembok itu mulai retak pada Selasa ini karena permukaan air terus naik.
Seorang pejabat departemen pertanian setempat mengkonfirmasi kerusakan itu, tetapi mengatakan tidak jelas apakah itu terjadi karena tekanan air atau penduduk kota terdekat merusak tembok untuk mengalihkan air banjir dari daerah mereka.
Pejabat pertanian mengatakan, pemerintah harus bertindak cepat untuk mengalihkan air yang keluar dari Danau Manchar dengan membuat celah tambahan di sepanjang danau atau membangun lebih banyak kanal.
Jika air tidak dialihkan, lebih dari 100.000 orang terpaksa mengungsi.
(Tribunnews/Chrysnha, Ika Nur Cahyani)