Ukraina, AS, dan sekutunya, mengatakan gencatan senjata sekarang akan membuat Rusia menguasai wilayah yang direbutnya secara paksa.
Sementara itu, ia menilai Ukraina memiliki hak untuk mencari senjata Barat untuk mengusir penjajah.
Uni Eropa juga menolak saran Presiden Lula da Silva, dengan mengatakan Ukraina dan Rusia harus disalahkan atas perang tersebut.
Juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa, Peter Stano, mengatakan semua pasokan senjata ditujukan untuk pertahanan sah Ukraina.
Baca juga: Rusia Jatuhkan Hukuman 25 Tahun Penjara kepada Aktivis Oposisi karena Kritik Perang di Ukraina
Kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia ke Brasil
Brasil sebelumnya mengajukan diri untuk menjadi perantara untuk pembicaraan damai dalam perang Ukraina dan Rusia.
Usulan itu didasarkan pada tradisi non-intervensi dan diplomasi terbuka Brasil.
Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov, memuji niat Brasil untuk pembicaraan damai untuk Ukraina dan Rusia.
Sergei Lavrov mengunjungi Brasil untuk bertemu dengan Lula pada Senin (17/4/2023), dikutip dari CNN Internasional.
"Rusia berterima kasih kepada teman-teman Brasil kami atas pemahaman mereka yang jelas tentang asal mula situasi," kata Sergei Lavrov mengatakan kepada wartawan di Brasilia pada hari Senin (17/4/2023).
"Kami berterima kasih atas keinginan mereka untuk berkontribusi menemukan cara untuk menyelesaikan situasi ini," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina