Desa-desa tersebut merupakan bagian dari area di mana garis depan Rusia menjorok ke wilayah yang dikuasai Ukraina.
Meskipun kedalamannya lebih dari 1 mil, tonjolan tersebut baru-baru ini menjadi satu dari beberapa pusat pertempuran sengit di sepanjang garis depan yang melintasi Ukraina selatan dan timur.
Selain itu, meski ukurannya kecil, perebutan desa melibatkan serangan ke garis pertama pertahanan Rusia dan dapat memungkinkan pasukan Ukraina untuk mencoba serangan yang lebih dalam ke daerah-daerah yang diduduki.
Baca juga: AS Tuding Rusia Telah Menerima Ratusan Drone Militer Buatan Iran untuk Serang Ukraina
Sementara, pasukan Rusia menguasai jauh lebih sedikit tanah Ukraina daripada yang mereka lakukan sebelum serangan balasan Ukraina tahun lalu, yang merebut kembali kota utara Kharkiv dan kota selatan Kherson.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, serangan balasan telah dimulai dan pasukan Ukraina mengalami kerugian yang signifikan.
Pihak berwenang Rusia mengatakan pasukan mereka sebagian besar bertahan.
Sedangkan, pada Sabtu (10/6/2023) lalu, Zelensky mengatakan serangan balasan dan tindakan defensif sedang berlangsung.
Namun, tidak diketahui apakah itu serangan balasan habis-habisan yang telah lama diharapkan setelah pemasukan besar-besaran sistem senjata dan pertahanan udara Barat ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina