Di daerah Ito-cho saat itu rumah-rumah runtuh dan kapal-kapal terdampar di darat. Di Kota Ito, 361 rumah hanyut, dan 84 orang tewas atau hilang.
"Namun tidak ada korban jiwa di Desa Usami yang berbatasan dengan Kota Ito. Ada pelajaran tertentu yang diturunkan dari nenek moyang kita."
Ini adalah Pusat Pengelolaan Properti Budaya Kota Ito. Saat ini terdapat pojok pameran yang menceritakan kisah Gempa Besar Kanto.
Menurut Pusat Pengelolaan Properti Budaya Kota Ito Hiroyuki Kanekosebagai Kepala Kurator, "Seratus tahun yang lalu, ada sebuah desa bernama Desa Usami. Siswa sekolah dasar mengalami tsunami dan meninggalkan kumpulan esai.''
Gempa Taisho merupakan kumpulan esai yang ditulis oleh 728 anak Desa Usami saat itu, satu bulan setelah gempa.
"Rumah mulai berguncang, jadi saya melompat keluar karena terkejut.''
“Saya mendengar orang-orang menangis dari seberang pantai dan mengatakan itu adalah tsunami, jadi saya lari ke pegunungan di atas dengan panik.”
Dalam kumpulan esai, terdapat banyak' catatan orang-orang yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi seperti semak bambu atau gunung segera setelah gempa terjadi.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.