“Tidak boleh ada ‘kami’ dan ‘mereka’ selama serangan udara di kota.”
“Insiden yang terjadi sehari sebelumnya… merupakan kebodohan yang keterlaluan atau kedengkian yang disengaja. Kami akan menangani hal-hal ini dengan keras,” katanya.
Departemen Kebudayaan Sevastopol, yang mengawasi pusat komunitas tempat insiden itu terjadi, mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan internal.
Sistem pertahanan udara Rusia pada Senin malam menembak jatuh sebuah rudal di sekitar desa Belbek, lokasi dari Bandara Internasional Sevastopol yang menampung sebagian unit pertahanan udara dan penerbangan Rusia.
Sevastopol dan Krimea mengalami peningkatan jumlah serangan drone dan rudal sejak Ukraina melancarkan serangan balasannya awal musim panas ini.
(oln/tmt/*)