Asteroid Bennu, yang berdiameter 499 meter.
Diperkirakan kaya akan karbon dan mengandung molekul air yang terkunci dalam endapan mineral, yang berpotensi menjadi bahan penyusun kehidupan.
Asteroid ini kemungkinan akan dipelajari sepanjang abad mendatang.
Menurut perkiraan saat ini, asteroid Bennu memiliki peluang satu dari 2.700 untuk berdampak besar pada Bumi pada tahun 2182.
Baca juga: Kapsul NASA yang Sukses Bawa Sampel Asteroid Mendarat di AS
Sementara itu, pesawat luar angkasa transit Osiris-Rex yang telah mengangkut kapsul tersebut, melalui ruang angkasa segera memulai misi baru untuk mempelajari asteroid lain, Apophis.
Diperkirakan akan memakan waktu enam tahun untuk mencapai tujuan barunya.
Anggota misi juga memperoleh sampel dari area sekitar zona pendaratan.
Berbicara setelah kapsul itu mendarat, administrator NASA, Bill Nelson, mengatakan proyek tersebut menunjukkan “hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.”
“Ini membawa sesuatu yang luar biasa,” katanya, dikutip dari RT.
Kapsul sampel tersebut tiba di fasilitas ruang bersih yang sangat aman di Utah setelah mendarat Minggu (23/9/2023) pagi ini di padang pasir.
Baca juga: NASA: Sampel Asteroid Bennu Tiba di Bumi setelah Perjalanan 7 Tahun dari Luar Angkasa
NASA TV menunjukkan para ilmuwan mengambil foto di sekitar zona pendaratan serta mengukur tingkat udara dan gas.
“Kami akan mulai memproses sampel yang kami harapkan paling cepat Selasa minggu depan,” kata peneliti utama Osiris-Rex, Dante Lauretta, dikutip dari The Guardian.
“Kami tidak ingin organisme biologis berinteraksi dengan ini, jadi kami berencana untuk mengecualikannya dari kontak dengan bakteri atau hal lain yang mungkin membahayakan penyelidikan ilmiah kami," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)