Pemimpin tersebut beberapa kali terpaksa berlindung di kedutaan Jerman selama kunjungannya ke Tel Aviv, akibat pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina.
Konflik besar-besaran meletus awal bulan ini setelah serangan lintas batas Hamas dan serangkaian serangan lain kelompok militan lain Palestina, yang memicu gelombang serangan udara Israel di Gaza.
Setidaknya 3.000 warga Palestina telah tewas dalam perang tersebut, dan sekitar 1.400 di Israel, menurut pejabat di kedua belah pihak.
Scholz adalah pemimpin Barat pertama yang melakukan perjalanan ke Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, dan mengatakan bahwa perjalanan tersebut akan menunjukkan “solidaritas” Jerman terhadap negara Yahudi tersebut.
Sang Kanselit menekankan bahwa Berlin mempunyai kewajiban khusus untuk membela Israel.
“Sejarah Jerman dan tanggung jawabnya terhadap Holocaust mengharuskan kita untuk menjaga keamanan dan keberadaan Israel,” kata dia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengambil tema serupa dalam pidatonya sendiri, dengan menyatakan bahwa “Hamas adalah Nazi baru.”
Ia menambahkan: “Dan sama seperti dunia bersatu untuk mengalahkan Nazi, sama seperti dunia bersatu untuk mengalahkan ISIS, dunia juga harus bersatu mendukung Israel untuk mengalahkan Hamas.”
(oln/RT/*)