Demonstran: Negara-negara Arab Hanya Diam
Baca juga: Makin Kejam, Israel Ancam Tangkap Pemrotes dan Masukkan ke Lokasi yang Telah Dibombardir di Gaza
Para pengunjuk rasa menuduh pemimpin dari negara-negara Arab tidak melakukan apa pun untuk membantu rakyat Palestina.
Mereka menyerukan pengusiran duta besar dari negara-negara Barat yang diduga mendukung agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Para pengunjuk rasa menuntut agar pipa Greenstream tidak digunakan untuk memasok minyak dan gas dari Libya ke Eropa.
Menurut tentara Israel dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, rumah sakit tersebut terkena serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang keluar dari jalurnya.
Namun, PIJ mengatakan staf rumah sakit menyatakan adanya pemberitahuan dari Israel sebelum menyerang rumah sakit itu.
Hamas Palestina vs Israel
Ketegangan antara Hamas Palestina dan Israel terjadi setelah Hamas meluncurkan serangan ke wilayah Israel melalui perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas meluncurkan ribuan roket, menerobos perbatasan, menculik dan membunuh warga Israel.
Serangan itu, menurut Hamas, adalah tanggapan atas tindakan otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem.
Israel membalas serangan Hamas dengan membombardir Gaza, seperti diberitakan BBC Internasional.
Pada hari berikutnya, PM Israel Benjamin Netanyahu, mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan akan menghancurkan sistemnya di Gaza.
Lebih dari 3.000 orang Palestina tewas dalam serangan Israel, termasuk 471 orang dan 314 lainnya terluka akibat pemboman di rumah sakit di Gaza.
Sedangkan di pihak Israel, korban jiwa mencapai lebih dari 1.400 orang.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel