News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Empat Tentaranya Tewas, Militer Arab Saudi Siaga 1 Setelah Bentrok dengan Ansrallah Houthi Yaman

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

16 Maret 2019, Yaman, Sanaa: Pejuang militan Houthi memegang senjata mereka dan meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang sebelum menuju ke medan perang.

Empat Tentaranya Tewas, Militer Arab Saudi Siaga 1 Setelah Bentrok dengan Ansrallah Houthi Yaman

TRIBUNNEWS.COM - Militer Arab Saudi dilaporkan menerapkan status siaga 1 (kondisi siaga tinggi) menyusul bentrokan dengan Ansarallah (Houthi) di Yaman, Senin (30/10/2023).

Laporan Bloomberg melansir, selain bentrokan dengan militer Arab Saudi, gerakan perlawanan Yaman itu juga menembakkan rudal dari negara kerajaan tersebut ke arah Israel.

Baca juga: AS: Serangan Rudal Jelajah dan Lusinan Drone Ansarallah Yaman ke Israel Berlangsung Sembilan Jam

"Empat tentara Saudi tewas dalam pertempuran dengan pasukan Ansarallah di pegunungan barat daya Provinsi Jazan di perbatasan dengan Yaman," kata sumber yang berbicara dengan Bloomberg.

Laporan Bloomberg itu menekankan kalau bentrokan terbaru ini potensial menggagalkan upaya kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik yang telah menghancurkan Yaman sejak tahun 2015.

Ancam Kesepakatan Damai Perang Yaman

Arab Saudi dan kelompok Houthi Ansarallah Yaman menang sudah terlibat pertempuran selama bertahun.

Inisiatif perdamaian di Yaman memperoleh momentum emasnya setelah dua negara musuh bebuyutan di kawasan, yakni Arab Saudi dan Iran, sepakat memulihkan kembali hubungan diplomatik mereka dalam perundingan di Beijing yang dimediasi China, 10 Maret 2023.

Perang Yaman kerap dipandang sebagai salah satu perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.

Kelompok Houthi, mitra aliansi Iran di negara itu, menggulingkan pemerintahan Yaman dukungan Arab Saudi.

Kelompok tersebut menguasai ibu kota Sana’a sejak akhir 2014 dan secara de facto mengontrol wilayah utara Yaman.

Di bawah koalisi Arab yang dipimpinnya, Arab Saudi mulai menyerang Houthi pada tahun 2015.

“Sebelum eskalasi terjadi, kedua belah pihak berada di titik puncak kesepakatan meskipun empat tentara Bahrain yang bertugas di koalisi Saudi tewas dalam serangan pesawat tak berawak (Ansarallah) bulan lalu,” lanjut laporan itu.

Kelompok Ansarallah di Yaman mengadakan parade militer besar-besaran untuk memamerkan persenjataan canggih mereka, termasuk rudal balistik, kapal angkatan laut, dan kendaraan lapis baja. (Photo Credit: Saba News Agency)

Saudi Cegat Rudal ke Israel

Adapun gerakan perlawanan Ansarallah Houthi berusaha menunjukkan dukungan kepada Palestina setelah pecahnya perang pada 7 Oktober.

Hari itu, Hamas menembakkan roket dan menyusupkan pejuang dari Gaza ke Israel, menyerang pangkalan militer dan permukiman serta membunuh dan menawan ratusan warga Israel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini