"Baru setelah itu menjadi masuk akal untuk membicarakan desas-desus ini," katanya.
Pakar keamanan Rusia-Amerika dan seorang penulis, Vera Mironova menyebut Rusia punya cukup senjata untuk memasok perangnya di Ukraina dan sekutunya di Timur Tengah.
Ia juga menuduh Rusia memasok ke Hamas.
"Rusia melakukannya melalui Iran dan Suriah untuk menjauhkan diri dari konflik tersebut," kata Mironova.
"Sebagai imbalannya, Iran memberi Rusia drone kamikaze yang lebih murah," terangnya.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi tuduhan Mironova secara independen.
Baca juga: Desak Hamas Segera Menyerah, Israel Gempur Rumah Sakit Al Shifa di Gaza
Reaksi Rusia soal desas-desus memasok senjata ke Hamas
Mendengar beredarnya desas-desus ini, pada Kamis (2/11/2023), anggota Dewan Keamanan Rusia, Aleksander Venediktov mengatakan kepada kantor berita Ria Novosti bahwa spekulasi semacam itu merupakan bentuk provokasi terbuka.
Pada Kamis (26/10/2023) kemarin, Rusia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin Hamas.
Israel mengecam pertemuan Hamas di Moskow sebagai hal tercela.
Hamas juga sempat berterima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas dukungan diplomatiknya.
Bahkan setelah Hamas meluncurkan operasi Badai Al-Aqsa, Putin butuh beberapa hari untuk mengecamnya.
Komentar pertama Putin adalah menyalahkan kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah.
"Kami menghargai posisi Presiden Rusi Vladimir Putin mengenai agresi Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyak kami dan penolakannya terhadap pengepungan Gaza, pemotongan pasokan bantuan, penargetan warga sipil di sana," kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Minggu (15/10/2023).
Baca juga: Israel Peringatkan AS-Barat Bisa Jadi Target Hamas, Netanyahu: Ada Poros Hizbullah-Houthi