Mengutip POLITICO, Lai adalah lulusan Harvard berusia 64 tahun dan berasal dari latar belakang sederhana.
Ayahnya meninggal dalam kecelakaan pertambangan ketika usianya belum genap satu tahun.
Dia termasuk di antara enam bersaudara yang dibesarkan oleh ibunya.
Sebelum menjadi wakil presiden, Lai menjabat sebagau walikota kota Tainan dan kemudian menjadi perdana menteri Taiwan.
Selama kampanye, Lai mengesampingkan deklarasi kemerdekaan Taiwan selama masa jabatannya.
Namun, para analis dan diplomat yakin Beijing akan meningkatkan tekanan terhadap Taiwan mulai sekarang hingga pelantikan Lai pada pertengahan Mei mendatang.
China dan AS telah menunjukkan tanda-tanda upaya untuk mengelola ketegangan menjelang pemilu.
Di Washington, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan kepala departemen internasional Partai Komunis Tiongkok yang sedang berkunjung, Liu Jianchao, sehari sebelum pemungutan suara di Taiwan.
AS dan China juga mengadakan dialog militer fisik pertama dalam empat tahun.
Beijing menuntut agar AS berhenti mempersenjatai Taiwan.
Pentagon tidak menyebutkan bagaimana AS menanggapi seruan tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)