Kapal tanker St Nikolas berlayar dari pelabuhan Basra di Irak dan dalam perjalanan ke Turki.
Laporan mengatakan bahwa kapal tanker itu memuat minyak di pelabuhan Irak.
Sebuah perusahaan manajemen risiko maritim Inggris, Ambrey, menggambarkan operasi penyitaan oleh Iran tersebut, dengan mengatakan bahwa “orang-orang tersebut menutupi kamera kapal”.
Lembaga tersebut juga menyebut seorang petugas kapal melaporkan mendengar suara-suara tak dikenal melalui telepon bersama dengan suara nakhoda.
“Para tersangka bersenjata dilaporkan mengenakan seragam hitam ala militer dengan masker hitam,” tulis pernyataan Ambrey.
St Nikolas, yang sebelumnya bernama Suez Rajan, telah menjadi titik ketegangan antara Teheran dan Washington.
AS menangkap kapal tanker tersebut pada April 2023 dan menyita satu juta barel minyak mentah Iran dalam prosesnya.
Washington dan sekutunya berdalih, menyita kapal tanker minyak Iran karena mereka sudah menarik diri dari perjanjian nuklir yang dikenal sebagai JCPOA, dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada tahun 2018.