TRIBUNNEWS.com - Serangan rudal balistik Iran di wilayah Kurdistan, Irak, pada Selasa (16/1/2024), menewaskan seorang pengusaha multijutawan Kurdi, Peshraw Dizayee.
Dizayee dan empat anggota keluarganya tewas saat rudal mengenai rumah mereka, dilansir IRNA.
Dikutip dari Forbes, Dizayee yang merupakan pemilik Falcon Group bertanggung jawab atas proyek-proyek besar, seperti Empire World.
Empire World adalah pusat bisnis di Erbil yang terkenal dengan kompleks apartemen bertingkat tinggi.
Menurut media Iran, Dizayee sangat dekat dengan elite penguasa di Kurdistan.
Ia juga yang memfasilitasi ekspor minyak dari Kurdistan ke Israel.
Konon Dizayee memiliki hubungan dengan intelijen Israel, Mossad.
Dizayee memulai kariernya sebagai insinyur yang bekerja untuk sejumlah perusahaan minyak dan gas.
Lalu, pada 2004, ia mendirikan Falcon Group, yang kemudian melebarkan sayap bisnisnya di bidang konstruksi, minyak dan gas, keamanan, penerbangan, pertanian, hingga pariwisata, sampai akhirnya dikenal sebagai Raja Minyak.
Perusahaan Dizayee tersebut diketahui membentuk aliansi dengan Siemens dan Caterpillar, dua merek yang diboikot karena terafiliasi dengan Israel dan "membantu" pendudukan Zionis di Gaza.
Dizayee, yang dikenal sebagai pria terkaya dan paling berpengaruh di Kurdistan dan Irak, memiliki harta sekitar Rp35,9 triliun.
Baca juga: Rudal Iran Bikin Markas Mossad Israel di Erbil Rata Tanah, Irak Sewot, AS: Serangan Ceroboh!
Targetkan Markas Mossad dan Pangkalan Militer AS
Saluran ABC News melaporkan pada Selasa pagi, serangan rudal Iran mengenai delapan titik di dekat konsulat Amerika Serikat (AS) di Erbil, Kurdistan, Irak.
Keterangan itu didapat dari sumber Irak, yang juga mengatakan ada tiga drone ditembak jatuh di dekat Bandara Erbil.
Namun, sumber tersebut tidak merinci apakah serangan itu menimbulkan korban atau kerusakan, dilansir IRNA.