News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Klaim Serang Kapal Tanker Minyak Inggris di Teluk Aden hingga Terbakar

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal perusak USS Laboon milik AS menjadi sasaran serangan Houthi Yaman di laut Merah, Senin (15/1/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi Yaman mengatakan telah menargetkan kapal tanker minyak Inggris di Teluk Aden.

Juru bicara Houthi, Yahya Saree mengatakan mereka melakukan serangan terhadap kapal tanker Inggris, Marlin Luanda menggunakan beberapa rudal hingga terbakar.

"Angkatan Laut Yaman menargetkan kapal tanker minyak Inggris Marlin Luanda di Teluk Aden dengan beberapa rudal angkatan laut, menyebabkan kapal itu terbakar,” kata Yahya Saree, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Al Mayadeen melaporkan serangan terhadap Marlin Luanda menandai pertama kalinya sebuah kapal Inggris diserang oleh pasukan Yaman.

Saree menjelaskan serangan tersebut hanya sebagai 'sesuatu yang pantas'.

Ia menegaskan kembali bahwa operasi YAF akan terus berlanjut di Laut Merah dan Laut Arab melawan kapal-kapal Israel dan kapal-kapal tujuan Israel hingga perang Israel di Gaza dihentikan dan obat-obatan serta makanan yang cukup dikirimkan kepada orang-orang yang terkepung di Jalur Gaza.

Sementara itu, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) merilis informasi terkini mengenai situasi kapal sekitar tengah malam.

Mereka membenarkan kapal tersebut masih terbakar beberapa jam setelah menjadi sasaran.

"Sebuah rudal dilaporkan terlihat menuju ke daerah tersebut,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di X.

Mereka juga memberikan peringatan untuk berhati-hati dan waspada.

“Pedagang pelayaran disarankan untuk waspada,” tambahnya.

Rudal diledakkan di perairan sekitar 60 mil barat daya kota Aden di Yaman.

Baca juga: Apakah Houthi yang didukung Iran akan menyeret AS dan sekutunya ke dalam perang?

Sebelumnya, sebagai tanggapan terhadap agresi AS dan Inggris di Yaman, Sanaa mengumumkan bahwa 'kepentingan kedua negara telah menjadi target sah' bagi angkatan bersenjata.

Houthi Yaman telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah, khususnya kapal-kapal yang menuju Israel.

Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka bertujuan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan mematikannya di Jalur Gaza, sehingga mendorong AS dan Inggris melancarkan serangan udara balasan terhadap sasaran Houthi di Yaman.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Houthi Perintahkan Semua Staf PBB AS dan Inggris Angkat Kaki dari Yaman

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah memerintahkan semua staf PBB dan badan-badan PBB asal AS dan Inggris untuk meninggalkan Yaman.

Houthi memberi waktu mereka selama satu bulan.

Perintah tersebut dibagikan oleh pihak berwenang ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi melalui media sosial.

Dalam surat tertanggal 20 Januari yang ditujukan kepada koordinator residen PBB, Houthi meminta karyawan PBB yang berkewarganegaraan Inggris dan AS memiliki waktu satu bulan untuk bersiap meninggalkan negara tersebut.

“Mereka harus siap berangkat segera setelah batas waktu berakhir,” tulis dokumen tersebut, dikutip dari Al Arabiya.

Surat tersebut telah diterima oleh seorang pejabat PBB yang tidak disebutkan namanya.

Ia mengatakan saat ini masih menunggu langkah yang akan dilakukan oleh PBB.

“PBB dan mitra-mitranya telah mencatat hal ini dan menunggu untuk melihat apa langkah selanjutnya,” kata pejabat tersebut.

Salah satu koordinator PBB asal Inggris yang berada di Yaman adalah Peter Hawkins.

Perintah Houthi tersebut menyusul serangan gabungan yang dilakukan AS dan Inggris terhadap Houthi.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Houthi dan Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini