TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Dalam beberapa jam terakhir, kelompok muslim Syiah Hizbullah Lebanon meluncurkan serangan ke pos-pos militer Israel di perbatasan dengan menggunakan 30 rudal.
Dikutip dari media Iran, IRNA, serangan hari Minggu (10/3/2024) ini menghantam sejumlah peralatan militer yang dipakai Israel untuk melakukan pengawasan di wilayah yang berbatasan dengan Lebanon.
Di waktu yang bersamaan, serangan Hizbullah juga diluncurkan ke empat pangkalan militer Israel di berbagai lokasi.
Menurut postingan Hizbullah di saluran Telegramnya, lebih dari 30 proyektil ditembakkan dari beberapa peluncur rudal.
“Pejuang perlawanan Islam melakukan operasi ini untuk membalas serangan agresif musuh terhadap pemukiman Lebanon,” katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa orang tewas atau terluka dalam serangan rudal tersebut.
Pejuang Syiah juga menembaki posisi Israel di pemukiman Meron sekitar delapan kilometer dari perbatasan.
Sebuah kendaraan lapis baja Namer terkena proyektil anti-tank di dekat pos perbatasan Malkiya.
Selain itu, menurut Hizbullah, serangan mereka juga menyasar baterai artileri di wilayah Arar sehingga menimbulkan kerugian.
Sebagai tanggapan, artileri Israel melepaskan tembakan ke fasilitas Hizbullah di dekat lingkungan Rashaya al-Fuhhar dan Deir-Mimas. Tidak ada data mengenai korban atau kerusakan yang tersedia.
Hizbullah telah terlibat dalam operasi terhadap posisi Israel di perbatasan Lebanon sejak 8 Oktober, sehari setelah Israel melancarkan perangnya di Gaza
Balasan Israel
Militer Israel (IDF) pada Minggu pagi mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyerang sebuah bangunan di Khirbet Selm.
Mereka mengklaim beberapa agen Hizbullah terlihat pada malam sebelumnya. Mereka juga mengatakan serangan itu menyerang infrastruktur Hizbullah di Ayta ash-Shab dan sebuah pos rudal anti-tank di Maroun al-Ras.
Pada hari Minggu kemarin, IDF mengumumkan bahwa selama seminggu terakhir, militer telah melakukan latihan pasokan logistik sebagai bagian dari persiapannya untuk kemungkinan serangan darat di Lebanon.