News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Media Israel Klaim Indonesia Setuju Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Tel Aviv demi OECD

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Israel dan Indonesia. Media-media di negara Yahudi melaporkan Indonesia setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari upaya untuk bergabung dengan OECD.

"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar. Tidak benar juga Presiden Joko Widodo mengirimkan utusan khusus untuk berbicara dengan Israel untuk menjalin hubungan diplomasi," katanya ketika itu.

Sementara Midlleeasteye, menulis, meskipun Indonesia tidak secara resmi memiliki hubungan dengan Israel, hubungan terselubung telah lama terjalin di antara kedua negara tersebut.

Mantan perdana menteri Israel Yitzhak Rabin dan Shimon Peres pernah mengunjungi Indonesia pada tahun 1993 dan 2000.

Sementara Naftali Bennett berkunjung pada tahun 2013 sebagai menteri ekonomi saat itu.

Pada tahun 2018, Indonesia mulai menerima permohonan visa turis dari Israel, berdasarkan laporan media negara itu, Haaretz.

Sebagai bagian dari apa yang disebut "Kesepakatan Abraham", yang dipelopori oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada tahun 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel.

Indonesia, seperti beberapa negara mayoritas Muslim lainnya, menyatakan bahwa mereka hanya akan mengakui Israel setelah negara Palestina merdeka terbentuk.

Protes besar-besaran telah terjadi di Indonesia sejak 7 Oktober menentang perang Israel di Gaza.

Tahun lalu, Indonesia dicopot dari perannya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 putra, karena menolak partisipasi Israel di kejuaraan tersebut.

Sumber:

Indonesia agrees to normalize ties with Israel as part of bid to join OECD — official

In the middle of the war: Indonesia is on the way to diplomatic relations with Israel

Indonesia 'willing to normalise ties with Israel' in bid to join OECD: Report

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini