TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat keamanan Palestina dan Mesir mengatakan kepada Associated Press (AP), bahwa tank-tank Israel telah memasuki Rafah.
Tank-tank tersebut, cuma berjarak 200 meter dari perbatasan Rafah dengan Mesir.
Associated Press menekankan sumber-sumbernya berbicara dengan syarat anonim karena tidak punya wewenang untuk berbicara kepada pers.
Pejabat Mesir mengatakan cakupan operasi tersebu tampaknya terbatas.
Menurut pejabat itu dan laporan dari TV Al-Aqsa menyebutkan, kalau para pejabat Israel telah menyampaikan ke Mesir bahwa pasukannya akan mundur setelah operasi selesai.
Militer Israel menolak mengomentari laporan serangan tank tersebut.
Perlintasan perbatasan Rafah adalah pintu masuk penting bagi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sebelumnya, Hamas mengecam Israel yang berencana melancarkan serangan darat ke kota Rafah.
Hamas menegaskan, bahwa setiap agresi militer Israel terhadap Rafah tidak akan menjadi sebuah "piknik".
Kelompok militan itu menekankan bahwa mereka “sepenuhnya siap” untuk membela warga Palestina.
Hamas melontarkan kecaman ini setelah Israel memerintahkan warga Palestina untuk dievakuasi dari Rafah.
Baca juga: Korban Tewas di Gaza Meningkat, Biden Peringatkan Netanyahu agar Tak Lancarkan Serangan di Rafah
Dikutip dari Al Jazeera, sementara itu, ikut mengomentari panasnya situasi, Juru bicara UNICEF, James Elder, menuturkan kalau serangan militer Israel terhadap Rafah bisa mengubah menjadi (situasi) “mengerikan”.
“Betapapun mencengangkannya hal ini, tampaknya hal ini benar-benar terjadi,” katanya kepada Al Jazeera.
Ia pun memperingatkan bahwa invasi ke Rafah akan menjadi semakin memperbesar bencana yang sudah mengepung wilayah kantong tersebut.