Dahlan juga dituduh memfasilitasi pembelian real estate Israel yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsa.
Pada beberapa kesempatan, pemimpin Palestina Kamal al-Khatib menuduh Dahlan dan UEA sebagai bagian dari plot untuk mengakuisisi rumah-rumah dan properti Palestina di kota tua Yerusalem yang diduduki.
Pada November 2019, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menuduh Dahlan sebagai "pemimpin teroris" dan melabeli Dahlan dengan sebutan bahwa "ia adalah agen Israel".
Saat itu, laporan-laporan media menyatakan bahwa Mesir, Yordania, dan UEA telah menjadi penghubung rencana Dahlan untuk menjadi calon kepala Otoritas Palestina.
Dilaporkan bahwa UEA mengadakan pembicaraan dengan Israel tentang strategi untuk mengusung Dahlan.
Pandangan yang secara luas diadakan di kalangan politik Palestina adalah bahwa keterlibatan Dahlan dalam urusan luar negeri adalah bagian dari strategi yang dirancang untuk memperkuat statusnya sebagai penerus yang jelas bagi Abbas.
(oln/khbrn/Anadolu/Serambi Indonesia/*)