11 IDF Tewas dan Luka-luka di Gaza Saat Hamas Tolak Syarat Baru Israel dalam Perundingan Gencatan Senjata
TRIBUNNEWS.COM - Koresponden RNTV, Sabtu (17/8/2024) melaporkan, Tentara Pendudukan Israel (IDF) sedang menangani insiden keamanan signifikan yang menimpa pasukannya di Gaza selama bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina.
Koresponden media tersebut mengkonfirmasi kalau insiden tersebut mengakibatkan kematian seorang tentara IDF. Laporan menyertakan laporan tambahan kalau setidaknya 11 tentara lain IDF tewas atau terluka dalam pertempuran tersebut.
Seorang juru bicara Pertahanan Sipil Gaza yang dikelola Hamas menyatakan pada Sabtu kalau telah terjadi peningkatan pengeboman oleh IDF dan korban jiwa Palestina, bertepatan dengan berlangsungnya perundingan pertukaran tahanan demi terciptanya gencatan senjata antara gerakan Hamas dan Israel di Doha, Qatar.
Baca juga: Abu Ubaida: Tahanan Israel Ditembak Mati, Pakar Militer: Peringatan, Qassam Mulai Eksekusi Sandera
"juru bicara Pertahanan Sipil Gaza menambahkan bahwa serangan udara Pendudukan Israel pada Sabtu pagi menargetkan Gaza utara dan Khan Younis," kata laporan koresponden RNTV.
Sementara itu, pihak administrasi Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara telah mengeluarkan peringatan kalau rumah sakit tersebut dapat menghentikan operasinya dalam waktu 24 jam karena kekurangan bahan bakar yang kritis.
Pusat Media Palestina, mengutip media Ibrani, melaporkan, setidaknya 11 tentara Israel tewas dan terluka dalam insiden Gaza.
"Militer Pendudukan Israel telah memberlakukan perintah pembungkaman, membatasi rincian lebih lanjut untuk diungkapkan," kata laporan tersebut.
Hamas Tolak Syarat Baru Israel
Gerakan Hamas dilaporkan menyatakan tidak akan menerima "syarat baru" dari Israel dalam usulan yang diajukan selama perundingan di Doha yang bertujuan untuk menyegel kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan, kata sejumlah pejabat kepada AFP, Jumat (16/8/2024).
Syarat "baru" dari Israel termasuk mempertahankan pasukan di dalam Gaza di sepanjang perbatasannya dengan Mesir, kata seorang sumber yang mengetahui.
Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah
Sementara Hamas menuntut "gencatan senjata penuh, penarikan penuh dari Jalur Gaza, pemulangan normal para pengungsi dan kesepakatan pertukaran" tanpa batasan," kata sumber tersebut.
Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Jumat sebelumnya mengenai perkembangan dalam negosiasi gencatan senjata untuk Gaza.
Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa selama 48 jam terakhir, para pejabat senior dari ketiga negara telah terlibat dalam diskusi intensif di Doha.
Baca juga: 11 Bulan Tak Jua Menang di Gaza, Kepala Staf IDF: Kami Tak Akan Biarkan Hamas Angkat Kepala
Tujuan mereka adalah untuk mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata di Gaza dan mengamankan pembebasan tawanan dan tahanan.