News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Wasekjen Hizbullah Ancam Israel: Perang di Lebanon akan Hasilkan Eksodus Besar-besaran Pemukim Utara

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran akibat serangan rudal Hizbullah di Kiryat Shmona, Israel

Israel dilaporkan tengah menyiapkan serangan besar-besaran ke Lebanon. Ini menandai babak baru dalam konflik IDF dan Hizbullah.

Hari Minggu (8/9/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, ia telah menginstruksikan tentara dan pasukan keamanan untuk bersiap mengubah situasi di perbatasan Lebanon.

Titik ini adalah hot spot di mana militer Israel terlibat dalam bentrokan hampir setiap hari dengan Hizbullah sejak 8 Oktober tahun lalu.

“Proksi terkuat Iran adalah Hizbullah di Lebanon. Saya telah menginstruksikan IDF (tentara) dan semua pasukan keamanan untuk bersiap mengubah situasi ini. Kami berkewajiban untuk mengembalikan semua penduduk di utara ke rumah mereka dengan aman,” kata Netanyahu selama sesi kabinet mingguan, menurut Channel 12 Israel.

Konflik 11 bulan dengan Hizbullah telah memaksa ribuan penduduk Israel utara untuk mengungsi.

Kekerasan lintas batas telah menewaskan sekitar 614 orang di Lebanon, sebagian besar pejuang tetapi juga termasuk 138 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

Di pihak Israel, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, pihak berwenang telah mengumumkan tewasnya sedikitnya 24 tentara dan 26 warga sipil.

Israel dan Hizbullah pada tanggal 25 Agustus saling tembak-menembak yang sempat menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan.

Pada hari itu, Israel mengatakan sekitar 100 pesawat tempur melancarkan serangan udara yang menargetkan ratusan peluncur roket di Lebanon selatan untuk menggagalkan serangan Hizbullah yang akan segera terjadi.

Hizbullah sendiri mengatakan telah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak ke pangkalan militer dan keamanan Israel, termasuk pangkalan intelijen utama di pinggiran kota Tel Aviv.

Hizbullah menyebut serangan itu sebagai respons atas tewasnya salah satu komandan utamanya, Fouad Shukur, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada bulan Juli.

Saling tembak pada tanggal 25 Agustus tidak memicu perang yang telah lama ditakutkan, dan daya tembak yang besar serta minimnya korban sipil memungkinkan kedua belah pihak untuk mengklaim semacam kemenangan dan mundur. Namun, ketegangan tetap tinggi.

Hizbullah mulai menembakkan roket dan pesawat nirawak ke Israel tak lama setelah pecahnya perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Hizbullah dan Hamas adalah sekutu, masing-masing didukung oleh Iran. Israel telah menanggapi dengan serangan udara.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini