"Kami menegaskan kembali komitmen penuh kami terhadap resolusi 1701 dan, sebagai pemerintah, kami berupaya menghentikan perang Israel yang baru sambil berusaha sebisa mungkin menghindari jatuh ke dalam ketidakpastian," lanjutnya.
Mikati berbicara saat tentara Israel melancarkan serangkaian serangan besar-besaran pada Senin pagi dari selatan ke timur Lebanon.
Militer bertekad untuk menyerang lokasi-lokasi jauh di Lembah Bekaa pada sore hari.
Di sisi lain, IDF mengumumkan bahwa nama operasi yang berlangsung di Lebanon adalah Operasi Northern Arrows.
Beberapa jam setelah operasi tersebut diberi nama, Israel melancarkan serangan tambahan jauh di dalam Lebanon.
Baca juga: Jadi Sasaran Serangan Israel, Komandan Hizbullah Disebut Masih Hidup, Sudah Pindah ke Tempat Aman
Dikutip dari Yedioth Ahronoth, dalam rapat Kabinet yang berlangsung selama empat jam pada hari Senin, menteri Israel memuji militer atas prestasinya, termasuk pembunuhan komandan tinggi Hizbullah Ibrahim Aqil Jumat lalu.
Meskipun belum ada keputusan yang diambil, beberapa pejabat mengindikasikan bahwa perang skala penuh masih dapat dihindari jika Hizbullah setuju untuk melakukan gencatan senjata.
"Ini hanya promosi. Kami punya puluhan ribu target lagi," kata seorang pejabat keamanan senior Israel.
"Jika Hizbullah terus maju, kami juga akan terus maju," tegasnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)