Di mana Korea Selatan memperkuat kemitraan pertahanannya dengan AS dan Jepang setelah ketiga negara menandatangani pakta pelatihan militer pada bulan Juli.
Oleh karena itu, upaya peningkatan senjata nuklir ini akan segera dilakukan.
"Korea Utara akan melipatgandakan langkah-langkah dan upayanya untuk membuat semua angkatan bersenjata negara tersebut, termasuk kekuatan nuklir, sepenuhnya siap untuk bertempur," kata KCNA.
Ini bukan pertama kalinya Kim membuat janji serupa.
Baca juga: Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat Korea Utara, Buntut Banjir Bandang Tewaskan 4.000 Orang
Sebelumnya, ia membuat janji setelah ancaman terbaru muncul ketika para ahli luar meyakini dia akan melakukan uji coba senjata provokatif menjelang pemilihan presiden AS pada bulan November.
Korea Utara Kerahkan 250 Peluncur Rudal Nuklir ke Perbatasan
Korea Utara mulai mengirimkan 250 peluncur rudal balistik ke unit garis depan di sepanjang perbatasan pada Minggu (4/8/2024).
Dalam pengiriman 250 peluncur rudal tersebut, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin upacara dan mengawasi pengiriman.
"Peluncur bergerak berwarna hijau zaitun tersebut dipamerkan selama upacara penyerahan khusus di ibu kota Pyongyang pada hari Minggu," Kantor Berita Pusat Korea melaporkan.
Truk peluncur tersebut terlihat berjejer di lapangan yang diterangi lampu sorot dan dihiasi bendera.
Saat berbicara di depan wartawan, Kim mengatakan ini merupakan senjata serangan terkini yang ia rancang di sini.
"Peluncur rudal tersebut merupakan senjata serangan taktis terkini," kata Kim, dikutip dari Channel News Asia.
Baru-baru ini Kim mengatakan bahwa Korea Utara saat ini telah memiliki kekuatan militer yang jauh lebih baik.
"Korea Utara memperoleh kekuatan militer yang luar biasa dengan membuat pencapaian penting dalam beberapa bulan terakhir,” kata Kim, dikutip dari Hindustan Times.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah.
Korea Utara telah meningkatkan pengujian senjata dan membombardir Korea Selatan menggunakan balon berisi sampah.
Ini merupakan salah satu kecaman dari Korea Utara atas latihan militer gabungan yang dilakukan antara AS dan Korea Selatan.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Kim Jong Un dan Korea Utara