Hal senada juga diungkap oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Ia mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon.
Meski Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah mengusulkan adanya penghentian pertempuran atau gencatan senjata selama 21 hari.
"Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara. Kami akan terus berjuang melawan organisasi Hizbullah dengan seluruh kekuatan kami hingga kemenangan dan warga di wilayah utara dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat," kata Katz di media sosial X.
Israel Siagakan Dua Brigade Militer Cadangan
Untuk memperkuat pertahanan dalam perang melawan Hizbullah dan para sekutunya, IDF disebut memanggil dua brigade cadangan ke wilayah utara.
Penambahan pasukan ini di sinyalir untuk misi operasional melawan kelompok Hizbullah di Lebanon pekan ini.
"IDF memanggil dua brigade cadangan untuk misi operasional di wilayah utara," demikian pernyataan militer Israel, dikutip dari Anadolu.
Sejauh ini Israel tak merinci brigade cadangan mana yang dipanggil untuk ikut perang tersebut.
Namun Israel mengklaim langkah ini akan memungkinkan kelanjutan pertempuran melawan kelompok Hizbullah.
"Kami tengah mempersiapkan proses manuver, artinya siapkan sepatu militer kalian, sepatu manuver kalian akan memasuki wilayah musuh, memasuki desa yang dipersiapkan Hizbullah sebagai markas militer mereka," kata Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)