Bus tersebut membawa murid dan guru Sekolah Wat Khao Phraya Sangkharam di Provinsi Uthai Thani, yang sedang membawa siswa dalam perjalanan studi.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 12.06 siang pada Selasa (1/10/2014).
Terkait kondisi kendaraan yang digunakan, Athapon memastikan bahwa setiap unit bus yang dimiliki oleh Shinbut Tour selalu diperiksa sesuai dengan standar sistem transportasi yang berlaku di Thailand.
Hal tersebut termasuk dalam instalasi NGV yang diduga menjadi pemicu kebakaran bus tersebut.
"Pemasangan gas sudah dilakukan sesuai dengan sistem teknik transportasi. Kendaraan juga diperiksa untuk pajak tahunan," ungkap Athapom.
Mengenai pintu darurat pada bus, Shinbut Tour bahwa pemeriksaan sudah dilakukan sebelum berangkat dan dari catatan mereka pintu darurat beroperasi seperti biasa.
Namun demikian, pihak operator mengakui bahwa pintu darurat tersebut dinilai agak berat dioperasikan untuk anak-anak yang mungkin tidak memiliki cukup tenaga untuk menggunakannya.
Ditemui di tempat terpisah di Provinsi Singburi, Songwit Chinbut selaku pemilik PO bus wisata Shinbut Tour juga menyampaikan informasi terkait unit yang dimilikinya kepada Thairath.
Ia menyatakan bahwa perusahaan memiliki total 6 bus, 3 di antaranya disewa dari Sekolah Wat Khao Phraya Sangkharam di Uthai Thani.
Bus-bus tersebut dijadwalkan berangkat dari Uthai untuk membawa siswa dalam perjalanan studi mulai pukul 6 pagi, menuju Phra Nakhon Si Ayutthaya sebelum pergi ke Pusat Pembelajaran EGAT di Nonthaburi.
Bus-bus ini dilengkapi dengan gas NGV standar, memiliki sertifikat, dan kondisinya diperiksa sebelum mendaftar di Departemen Transportasi Darat.
Kondisi bus juga diperiksa sebelum mereka melakukan tiap perjalanan.
(Tribunnews.com/Bobby)