TRIBUNNEWS.COM - Ratusan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10/2024).
Rudal-rudal Iran menyasar dua wilayah utama Israel yaitu wilayah Tel Aviv-Yaffa dan Naqab.
Di mana 2 wilayah tersebut merupakan pusat pangkalan militer Israel, dikutip dari Palestine Chronicle.
Korps Garda Revolusi mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel minggu lalu serta kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam pemboman Teheran yang secara luas disalahkan pada Israel.
Sesaat setelah melancarkan serangan ke Israel, Teheran mulai memperketat keamanan.
Media Iran Internasional melaporkan, pasukan antihuru-hara telah dikerahkan di beberapa alun-alun utama di Teheran.
Operasi Janji Setia II
IRGC mendeklarasikan serangan Iran ke Israel adalah sebagai 'Operasi Janji Setia 2'.
Pada operasi ini, IRGC mengonfirmasi tiga pangkalan militer di Tel Aviv menjadi sasaran.
Ketiga pangkalan tersebut di antaranya Nevatim, Hatzerim, dan Pangkalan Udara Tel Nof, dikutip dari Al Mayadeen.
Pangkalan Nevatim diketahui menjadi tempat untuk menampung jet tempur F-35.
Kemudian pangkalan Hatzerim menampung jet tempur F-15 yang digunakan untuk membunuh pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.
Baca juga: AS dan Israel Peringatkan Balasan Terhadap Iran, Sebut Balasan 180 Rudal Sebagai Konsekuensi Serius
Menurut IRGC, serangan terhadap pangkalan Hatzerim merupakan tanggapan atas pembunuhan Nasrallah.
Berbeda dengan serangan balasan Iran sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 13 April, operasi terbaru Iran tampaknya lebih besar dalam hal cakupan dan lebih tepat sasaran.
Beberapa lapis sistem pertahanan Israel tampak gagal mencegat rudal balistik Iran.