Tak lama setelah Israel merilis berita ini Mereka pun melaporkan kabar tewasnya Sinwar ke sekutu utama, AS.
Kronologi Tewasnya Bos Hamas Yahya Sinwar
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dinyatakan tewas setelah terlibat baku tembak dengan militer Israel.
Kematian Sinwar juga dikonfirmasi Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari lewat sebuah unggahan video singkat yang berhasil diambil militer IDF.
Hagari, menuturkan pasukannya sempat terlibat baku tembak dengan tiga pejuang Hamas saat berpatroli di kawasan Tal as-Sultan.
Pengejaran yang dilakukan membuat tiga pejuang Hamas itu terpisah
Tak lama dari itu drone IDF mengidentifikasi sosok bersyal yang dicurigai sebagai Sinwar tampak duduk disebuah kursi berdebu yang dulunya merupakan ruang tamu.
Sinwar terlihat menatap langsung ke arah drone itu, mengintip melalui celah kecil pada balutan yang membungkus wajahnya, dengan tangan kanannya terluka oleh peluru.
Sinwar yang terduduk lemas berupaya menyelamatkan diri dari kejaran drone Israel, ia terlihat melemparkan sebuah tongkat dari tangan kirinya ke arah drone.
Tak lama dari itu rekaman berakhir, dan pasukan Israel yang menyerang gedung itu beberapa saat kemudian.
'Sinwar, yang terluka di tangannya akibat tembakan, dapat terlihat di sini dengan wajah tertutup, di saat-saat terakhirnya, melemparkan papan kayu ke arah drone,” jelas Hagari kepada Jerusalem Post.
Netanyahu Pastikan Perang Gaza Berlanjut
Meski Yahya Sinwar salah satu pimpinan Hamas telah dikonfirmasi tewas dalam sebuah operasi militer di selatan Jalur Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, waktu setempat, namun hal
itu tak membuat Netanyahu mundur.
Netanyahu mengatakan perang dengan Hamas belum berakhir, meski pimpinan Hamas Yahya Sinwar telah dinyatakan tewas. Menurutnya, tewasnya Sinwar adalah titik awal menuju berakhirnya perang.
"Hari ini kita telah menyelesaikan masalah. Hari ini kejahatan telah mendapat balasan, tetapi tugas (berperang) kita masih belum selesai," kata Netanyahu melalui pernyataan video, seperti dari Reuters.
Netanyahu menegaskan bahwa agresi di Gaza bisa berakhir kapan saja, asalkan kelompok militan Hamas bersedia menyerah dan membebaskan seluruh sandera.
“Perang ini dapat berakhir besok. Dapat berakhir jika Hamas meletakkan senjata dan memulangkan para sandera,” ujarnya, Merujuk kepada warga Gaza.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)