"Jadi dalam ruangan tersebut juga nantinya ada dokter dan perawat yang memonitor 24 jam full," terangnya.
Baca juga: Persiapan Khusus Operasi Pria Obesitas Berat 275 Kilogram di Malang, Korban Tali Sling Lift Putus
Terkait pembiayaan rawat inap pasien hepatitis misterius ini dikatakan Fajinur juga masih dilakukan subsidi dari Rumah Sakit.
"Untuk pembiayaan ada subsidi dari rumah sakit tapi tentunya kita tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut akan hal ini untuk lebih lanjutnya," katanya.
Namun dikatakan Fajinur sejauh ini pihaknya akan mengupayakan apapun yang dibutuhkan pasien hepatitis misterius ini.
"Apabila sudah ada gejala demam terutama kuning di bagian tubuh segera periksa ke rumah sakit terdekat, apabila sudah kondisi berat pasti akan di rujuk ke sini," katanya.
Untuk penanganan hepatitis misterius ada 28 orang terdiri dari dokter dan perawat yang akan khusus disiagakan dalam penyakit ini.
"Jadi ini masih persiapan awal kita apabila terjadi kelonjakan pasien pasti akan ada penambahan kasur dan nakes yang berjaga," ujarnya.
Baca juga: 21 Kasus Diduga Hepatitis Akut Ditemukan di DKI Jakarta, Wagub Riza Minta Warga Waspada
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI (KSP) dr. Brian Sriprahastuti mengatakan, 15 kasus hepatitis akut di Indonesia, belum bisa dikategorikan sebagai hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiolog).
Pasalnya kasus hepatitis tersebut masih dilakukan pemeriksaan.
"Karena masih menunggu pemeriksaan, kemungkinan Hepatitis E dan adenovirus. Semua masih dugaan atau suspek," kata Brian, di gedung Bina Graha Jakarta.
Ia mengatakan dari 15 kasus yang dilaporkan tersebut, 11 kasus sudah diperiksa, dan hasilnya bukan hepatitis ABCD.
“Tapi belum diperiksa untuk hepatitis E dan adenovirusnya, karena menunggu reagen," ujarnya.
Brian juga menegaskan, bertambahnya kasus dugaan hepatitis akut yang dilaporkan, membuktikan bahwa Sistem kewaspadaan Dini berfungsi, dan SE kemenkes direspon dengan baik oleh daerah.
"Meski demikian masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan terutama untuk keluarga," katanya.(Tribun Network/cr5/fik/kps/wly)