News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gangguan Ginjal

Penjelasan IDAI soal Penggunaan Obat Sirup Paracetamol: Tak Dilarang, tapi Konsultasi dengan Dokter

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DrPiprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). Simak inilah penjelasan IDAI terkait penghentian penggunaan obat sirup paracetamol dan kaitannya dengan gangguan ginjal akut misterius pada anak.

Dalam sesi bincang di YouTube IDAI TV, Senin (17/10/2022), dokter spesialis anak dr Henny Andriani, SpA(K) menjelaskan tentang perbedaan gagal ginjal akut misterius dengan gangguan ginjal pada umumnya.

Ada tiga hal yang membedakan gagal ginjal akut misterius pada anak dengan gangguan ginjal pada umumnya.

"Pertama, perjalanan penyakitnya cepat. Kedua, terjadinya gangguan ginjal itu mendadak," kata dr Henny. 

"Selanjutnya yang ketiga adalah perburukan gejala cepat," lanjutnya.

Baca juga: Paracetamol Diduga Picu Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Kemenkes Larang Apotek Jual Obat Jenis Sirup

Hal ini yang membuat tenaga kesehatan terutama dokter di bidang ginjal menjadikan gangguan ginjal ini menjadi tidak biasa. 

Kemudian, dr Henny menyampaikan gejala awal yang bisa ditindaklanjuti oleh orangtua untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan. 

Pertama, sebelum produksi buang air kecil anak menurun, akan ada tanda seperti demam dan diare.

Kedua, diare dan demam dan terkadang disertai gangguan nafas misalnya batuk pilek, tapi tetap sebagian besar itu demam dan diare.

Baru setelahnya frekuensi air seni yang berkurang dan perbedaan warnanya.

"Jika orangtua mencurigai anak mengalami gejala tersebut, segera ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di rumah sakit," kata dia.

Sebelumnya, untuk gejala yang dimunculkan oleh gagal ginjal akut misterius, sebenarnya sama dengan gangguan ginjal akut umumnya yakni selalu dimulai dari jumlah air kencingnya yang menurun drastis.  

"Jadi kalau misalnya produksi urine turun, itu berarti fungsi ginjal turun dan rusak sampai 50 persen."

"Tubuh anak mulai tampak bengkak, napas cepat dan dalam, gangguan elektrolit, kejang karena tekanan darah tinggi. ditambah kadar natrium yang turun drastis," ungkapnya.

Perlu diingat, jika tubuh sudah tampak bengkak, berarti terhitung telah dan mesti ditangani lebih cepat.

(Tribunnews.com/Latifah/Aisyah Nursyamsi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini