Banyak yang beranggapan bahwa deodoran dan antiperspirant adalah dua hal yang sama, namun menurut dr Yulia Asmarani itu adalah dua hal yang berbeda.
"Deodoran sama antiperspirant itu beda ya. Deodoran itu fungsinya untuk mengurangi bau, bisa membunuh bakteri dan ada campuran parfumnya, jadi bisa menyamarkan bau badan."
"Sedangkan antiperspirant itu lebih menghambat produksi kelenjar keringat, sehingga produksi keringatnya berkurang," ungkap dr Yulia Asmarani.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Anjurkan Miliki 3 Tanaman Ini di Rumah, Menyaring Racun hingga Produksi Oksigen
dr Yulia Asmarani menjelaskan, pemakaian deodoran atau antiperspirant yang tidak tepat dapat menyebabkan seseorang masih mengalami bau badan meski sudah menggunakan deodoran atau antiperspirant dengan rajin.
"Jadi pemakaian deodoran itu digunakan setelah kita membersihkan area ketiak atau setelah mandi, kemudian keringkan ketiak baru kemudian menggunakan deodoran."
"Jangan menggunakan deodoran setelah beraktivitas, karena itu akan menimbulkan bau yang lebih tidak enak lagi."
"Atau mungkin jika pemakaian deodoran sudah tepat dan masih bau badan, mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter."
"Karena penggunaan deodoran dan antiperspirant itu ibaratnya hanya pencegahan atau pengobatan awal, jika masih tidak mempan ada pengobatan lain yang masih bisa dilakukan," jelas dr Yulia Asmarani.
Baca juga: 9 Rekomendasi Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan, Konsumsi Ini Terutama Saat Program Hamil
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr. Yulia Asmarani, Sp.DV dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)