1. Pastikan Teruji Secara Klinis
Mudahnya penjualan produk beauty di kanal e-commerce dan social commerce, mendorong pertumbuhan brand-brand besar maupun kecil secara masif.
Menurut risetnya, sebagian besar brand melakukan strategi marketing overclaim untuk menarik minat pasar. Lebih jauh lagi, seringkali brand-brand tersebut tidak melalui prosedur yang tepat, sehingga tidak teruji secara klinis.
Guna menghindari overclaim, pastikan kandungan-kandungan serta manfaat yang diklaim tersebut teruji secara klinis, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Jangan Tergiur Diskon Harga Terlampau Tinggi
Saat ini mudah ditemui berbagai produk kecantikan yang kerap kali mematok harga tinggi di pasar, namun secara rutin memberikan potongan harga di atas 40 persen atau ‘gimmick giveaway’ seperti emas atau produk-produk premium secara rutin.
Menurut David, hal ini menimbulkan indikasi bahwa tingginya harga produk bukan merupakan biaya produksi produk kecantikan tersebut.
3. Teliti Review Influencer
Teliti terhadap rekomendasi orang-orang tertentu, seperti influencer dan brand ambassador.
Menurut David Lee, saat ini banyak sekali oknum-oknum yang hanya mementingkan benefit komersial yang ditawarkan oleh brand, tanpa memperhatikan kualitas produk sesungguhnya.
Akibatnya saat ini kita dapat menemukan review-review ‘palsu’ dan berpotensi merugikan konsumen. Menurutnya, ada baiknya cek beberapa review dan tidak terpatok oleh satu influencer atau brand ambassador saja.