TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Ummat tidak lolos jadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kondisi ini dianggap positif bagi Partai Amanat Nasional (PAN).
Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) menjelaskan kondisi itu membuat suara PAN tidak akan tergerus oleh Partai Ummat di Pemilu 2024.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani awalnya membahas mengenai turunnya suara PAN dari 6,8 persen ke 1,7 persen.
"PAN ini turun dari 6,8 (Pemilu 2019) ke 1,7 persen. Turun yang cukup besar," ujar Deni, seperti dilihat dalam akun YouTube SMRC, Senin (19/12/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.
Deni mengingatkan bahwa perolehan suara yang kecil juga pernah PAN alami jelang Pemilu 2019 lalu.
Saat itu, elektabilitas PAN hanya ada di kisaran 1 persen. Walau begitu, PAN bisa melalui Pemilu 2019 dengan baik.
"Pernah 1 persen juga PAN, kemudian ternyata cukup baik di masa kampanye," ucap dia.
Selanjutnya, Deni mengomentari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak meloloskan Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024.
Deni mengatakan, tak lolosnya Partai Ummat menguntungkan PAN.
"Buat PAN tentu saja itu hal yang positif karena Partai Ummat kemungkinan kalau bisa ikut pemilu itu akan menggerus pemilih PAN," ujar Deni.
"Dengan tanpa ada Partai Ummat, PAN akan kembali seperti sedia kala, setidaknya kembali ke posisi 2019 menjadi peluangnya terbuka kembali," kata dia.
Survei SMRC dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 3-11 Desember 2022.
Total sampel responden yang diwawancarai secara valid berjumlah 1.029 orang.