News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Kata Pengamat Soal Dugaan Penjegalan Safari Politik Anies Baswedan oleh Oknum Institusi Negara

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Ray Rangkuti angkat bicara soal safari politik Anies Baswedan, yang disebut sering diganggu oleh oknum dari satu di antara institusi negara. Ray mengatakan soal penjegalan terhadap calon presiden (capres) yang diusung Partai NasDem itu hanya disampaikan oleh Partai NasDem sendiri.

Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti angkat bicara soal safari politik Anies Baswedan, yang disebut sering diganggu oleh oknum dari satu di antara institusi negara.

Ray mengatakan, definisi penjegalan itu perlu diperjelas terlebih dahulu.

"Jangan sampai misalnya orang menolak kehadirannya lalu disebut penjegalan," kata Ray, saat dihubungi, Jumat (17/2/2023).

Terlebih, kata Ray, soal penjegalan terhadap calon presiden (capres) yang diusung Partai NasDem itu hanya disampaikan oleh Partai NasDem sendiri.

Baca juga: Dukung Anies Baswedan, NasDem Buka Pintu Partai Ummat Gabung Koalisi Perubahan

"Itu yang perlu kita cari tahu. Apalagi secara kasat mata kita enggak melihat kan. Ini kan cuma disampaikan oleh NasDem. Seperti apa upaya penjegalannya, kita enggak tahu," ucap Ray.

"Jangan-jangan NasDem nya juga terlalu sentimentil. Sehingga hal-hal kecil dianggap oleh mereka penjegalan," sambung Direktur Lingkar Madani (Lima) itu.

Menurut Ray, penjegalan politik yang sesungguhnya, yakni seperti peristiwa yang dialami oleh calon gubernur (Cagub) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Kalau berkaca ke Pilkada Jakarta, yang disebut penjegalan itu apa yang dialami oleh Ahok sebenarnya. Ahok itu diusir," kata Ray.

"Itu penjegalan. Diusir, diintimidasi, sehingga jadi takut. Diintimidasinya macam-macam."

Sementara itu, Ray mengatakan, pernyataan terjadinya penjegalan itu memberatkan Partai NasDem, jika disampaikan oleh mereka sendiri.

"Karena NasDem sendiri adalah bagian dari Pemerintah ini. Masa Pemerintah menjegal kawan pemerintah nya sendiri. Masa sih itu enggak bisa dipertanyakan oleh NasDem. Kan orang dalam sendiri. Bagian dalam sendiri," tuturnya.

Baca juga: Anies Baswedan Ungkap Awal Mula Dibuat Program Revitalisasi Trotoar: Kaki itu Transportasi

Terlebih menurut Ray, fakta yang ada memperlihatkan Anies Baswedan masih terus dapat melanjutkan safari politiknya ke berbagai daerah.

Ray menegaskan, ia menolak jika praktik penjegalan itu benar-benar terjadi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini